PARLEMENTARIA.COM– Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan, dana desa yang dikucurkan pemerintah melalui Anggaran Pendadapan dan Belanja Negara (APBN) bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Memang pemanfaatannya di setiap desa berbeda-beda. Soalnya, pemanfaatan dana tersebut harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa. Namun, tujuannya tetap sama, untuk pemberdayaan masyarakat desa agar ekonominya bergerak sehingga rakyat di desa hidup semakin sejahtera,” jelas Agun dalam keterangannya melalui WhatssApp (WA) kepada Parlementaria.com, Jumat (14/12).
Hal itu diungkapkan politisi senior Partai Golkar tersebut menanggapi adanya komentar menyebutkan bahwa dana desa yang dikucurkan banyak tidak tepat sasaran. Banyak desa memanfaatkan dana itu untuk membangun infrastruktur khususnya jalan.
Setiap desa, kata wakil rakyat dari Dapil X Provinsi Jawa Barat ini, kondisinya berbeda-beda. Ada dana desa yang dimanfaatkan untuk membangun jalan, karena memang desa tersebut membutuhkan.
“Tetapi tidak sedikit pula dana desa digunakan untuk kepentingan lain. Namun, tujuannya tetap sama yakni menggerakan sektor ekonomi desa,” ulang anggota Komisi XI DPR RI tersebut.
Memang, ungkap Agun, untuk mensejahterakan rakyat desa, masyarakat desa perlu diberdayakan. Dengan diberdayakannya rakyat desa, otomatis ekonomi mereka bergerak.
“Jadi, agar masyarakat desa bisa sejahtera, diperlukan pergerakan ekonomi yang masih di desa. Dengan tujuan itu, tentu saja infrastruktur menjadi prioritas utama dalam bentuk peningkatan jalan dan jembatan,” kata dia.
Tanpa adanya infrastruktur, ungkap Agun, pergerakan barang, jasa dan orang otomatis sekonomi akan terhambat. “Namun, desa yang sudah selesai problem infrastrukturnya dengan sendirinya dana desa tersebut diperuntukan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” jelas Agun.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta agar dana desa bukan hanya untuk pembangunan infrastruktur tetapi untuk pembangunan pertanian.
“Apakah kopi, cokelat, buah-buahan, holtikultra dan sebagainya. Jangan hanya mengandalkan padi,” kata JK di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (18/11).
Dia menjelaskan penting untuk menjaga swasembada. Tidak hanya itu penting juga menjaga pendapatan masyarakat selain petani. “Karena itu, dana desa dapat dipakai untuk membeli bibit yang baik, dibagi kepada masyarakat bibit-bibit unggul untuk buah-buahan, kopi, cokelat, dan sebagainya,” papar JK.
Karena itu, kata JK, pembangunan desa penting untuk pendapatan serta keseimbangan masyarakat. JK juga berharap program-program desa lebih difokuskan dan menghasilkan untuk pembangunan.
“Apabila semua masuk kota, terlalu banyak timbul juga pengangguran di kota. Kalau timbul pengangguran di perkotaan tentu saja angka kriminalitas akan tinggi,” demikian Jusuf Kalla. (art)