Jakarta – Direktur Eksekutif Indo Barometer M.Qodari berkeyakinan bahwa PDIP tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Gerindra karena hubunan yang kurang harmonis dengan kedua partai tersebut.
“Sulit bagi berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Gerindra,” kata M. Qodari dalam diskusi Dialog Kenegaraan bertema “Pemilu 2014: Perang Tokoh Calon Senator” di gedung DPD RI, Rabu (19/3). Pembicara lainnya Ketua DPD RI Irman Gusman dan politisi senior yang juga calon anggota DPD Sabam Sirait.
Dikatakan Qodari, hubungan yang tidak harmonis antara PDIP dengan Partai Demokrat dilataribelakangi sejarah masa lampau, yakni hubungan yang kurang harmonis Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang Pemilu 2004. “Dilihat dari sejarah itu maka sulit bagi PDIP berkoalisasi dengan Demokrat,” kata Qodari.
Sedangkan alasan dengan Partai Gerindra menurut Qodari dilatarbelakangi dengan Perjanjian Batu Tulis yang diungkit Partai Gerindra pasca mendeklarasian Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden oleh PDIP.
Gerindra kata Qodari, menganggap PDIPtelah melanggar Perjanjian Batu Tulis, utamanya pasal ketujuh, yaitu PDI P berkomitmen mendukung Prabowo sebagai cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai capres. Sedangkan PDIP menilai Perjanjian Batu Tulis itu sudah gugur karena pada Pilpres 2009 pasangan Megawati dan Prabowo tidak terpilih.
Qodari juga melihat selama ini Gerindra melakukan pendekatan tidak secara hati tetapi dengan menyerang dengan mengungkitPerjanjian Batu Tulis.”Tipikal Megawati tidak bisa didekat dengan tekanan. Makin ditekan maka Mega akan semakin bersikap keras,” ujarnya.
Menurut politisi senior PDIP Sabam Sirait, sepengetahuannya dia Pertemuan Batu Tulis dihadiri 12 orang. Enam orang dari PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati dan enam orang dari Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Hingga usai pertemuan di Batu Tulis, kata Sabam tidak ada Perjanjian Batu Tulis. “Setelah pertemuan itu, saya dan orang-orang yang hadir pulang. Saya tidak tahu ada pertemuan berikutnya yang menghasilkan perjanjian atau kesepakatan Batu Tulis, ” kata kata calon anggota DPD Dapil DKI jakarta itu. (sc)
