PARLEMENTARIA.COM – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menghadiri deklarasi berdirinya Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI), di Sumbwa, Nusa Tenggara Barat, di Taman Mangga Sumbawa Besar (13/11). Deklarasi itu dihadiri ratusan anak-anak muda Sumbawa.
Dalam sambutannya, Fahri Hamzah menyampaikan bahwa setelah 20 tahun reformasi, bangsa ini mengalami apa yang disebut sebagai gelombang kegelisahan bangsa. Gelombang ini muncul karena reformasi yang dulu diperjuangkan dan menjadi puncak dari gerbang cita-cita rakyat akan masa depan negerinya, tak juga terwujud.
“Dulu kita berharap lapangan pekerjaan terbuka luas. Tapi kita sekarang justru menghadapi kenyataan pahit bahwa lapangan pekerjaan itu diisi oleh buruh asing. Dulu kita bermimpi bahwa bangsa ini bebas dari korupsi, tapi kita menghadapi aksi teatrikal lembaga yang mengekploitasi korupsi sebagai drama yang memuakkan dari hari ke hari”, kata Fahri dalam orasinya.
“Dulu kita bermimpi, tanah negeri ini akan kita jadikan sebagai sumber kehidupan anak bangsa, tapi kita menghadapi kenyataan bahwa seluruh kekayaan kita diobral murah. Kita hanya makan dari tanah warisan kita. Kreatifitas kita mati dan inilah bencana yang sesungguhnya. Kekayaan negeri yang salah kelola ini menyisakan residu kerusakan alam dan lingkungan yang entah sampai kapan bisa kita perbaiki”, lanjut tokoh sentral reformasi 98 tersebut.
Fahri juga menyatakan bahwa kelahiran Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) akan menjadi tempat yang mengkanalisasi seluruh kegelisahan generasi hari ini. Bahwa mereka menghadapi masa depan yang samar yang harus kita jawab segera seluruh kegelisahan itu. Agar tidak mencapai puncak berupa gelombang instabilitas sosial yang meluas dan mengancam bangsa ini.
Dalam kesempatan itu, Fahri Hamzah dan Ketua GARBI NTB Lalu Fahruroji juga menyerahkan bendera GARBI kepada Ketua GARBI Sumbawa sebagai simbol dari berdirinya organisasi masyarakat tersebut di Sumbawa. Sementara itu, Ketua GARBI NTB Lalu Fahruroji menyatakan di tempat terpisah bahwa GARBI NTB akan segera mendeklarasikan diri secara wilayah atau chapter setelah 50 persen kabupaten dan kota se-NTB sudah rampung deklarasinya. (chan)