Polhukam

Jazuli Juwaini Minta AS Hentikan Serangan ke Suriah

PARLEMENTARIA.COM– Pemerintah dan rakyat Indonesia mendesak Amerika Serikat dan sekutunya menghentikan pembombardiran terhadap Suriah dengan persenjataan yang mereka miliki.

Apapun alasannya, ungkap Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jazuli Juwaini, yang menjadi korban itu adalah rakyat sipil dan anak-anak. “Apa salahnya rakyat sipil dan anak-anak yang tidak berdosa itu. Mereka hanya menjadi korban ambius elite saja,” kata Jazuli.

Hal tersebut dikatakan Jazuli usai acara pembukaan ‘Ambassador Talks’ II yang digelar Fraksi PKS DPR RI di Ruang Pertemuan Fraksi PKS DPR RI Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).

“Kami dari PKS bukan membela Suriah atau Presiden Bashar al-Assad. Namun, serangan militer yang dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya itu hanya menimbulkan korban jiwa terhadap masyarakat sipil dan anak-anak. Apa salahnya mereka itu,” kata anggota Komisi I DPR RI ini.

Dikatakan Jazuli, Indonesia tidak bisa menerima apapun alasannya sehingga Amerika Serikat dan sekutunya melakukan penyerangan terhadap Suriah karena setiap invasi yang dilakukan militer terhadap suatu negara, yang menderita itu adalah rakyat sipil dan anak-anak.

“Berapa banyak masyarakat sipil harus meregang nyawa, anak-anak kehilangan orang tua atau sebaliknya. Itu semua hanya karena segelintir elite suatu negara. Karena itu, Indonesia mendesak untuk menghentikan peperangan. Semua persilisihan harus diselesaikan dengan diplomasi sehingga tidak semakin banyak korban dan pengungsi untuk menyelamatkan diri.”

Ya, untuk kedua Fraksi PKS DPR RI melaksanakan acara “Ambassador Talks”. Kali ini mengambil tema ‘Penanganan Pengungsi dan Pengaruhnya Secara Global’. Hadir dalam acara ini yang dibuka Wakil Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nurwahid ini Duta Besar Palestina Untuk Indionesia, Zuhair Al Shun dan Petinggi UNHCR di Indonesia Thomas Vargas dan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin.

Acara yang digagas Fraksi PKS ini layak disebut terobosan jitu, karena menjadi pionir di DPR dalam upaya mengokohkan peran diplomasi internasional parlemen Indonesia. Pada Ambassador Talks I, Fraksi PKS juga menghadirkan Menteri Luar Negeri RI, Duta Besar Rusia dan Uni Eropa.

Terkait dengan tema Ambassador Talks kali ini, Jazuli mengatakan, pihaknya punya komitmen semakin terdepan dalam upaya peningkatan peran parlemen dalam berbagai fungsi, termasuk fungsi diplomasi internasional.

“Indonesia punya mandat konstitusional yang tegas yaitu turut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan dan perdamaian abadi; dan Fraksi PKS aktif ambil bagian di dalamnya,” tegas wakil rakyat dari Dapil Provinsi Banten ini.

Dikatakan, Fraksi PKS sangat konsen terhadap isu kemanusiaan dunia. “Tiap kali konflik dunia pecah dan banyak korban sipil berjatuhan, Fraksi PKS selalu hadir baik melalui statemen politik maupun aksi solidaritas kemanusiaan. Kami galang aksi solidaritas untuk Palestina, Crisis Center Untuk Rohingya, aksi kemanusiaan atas konflik Timur Tengah, dan lain-lain. ”

Menurut Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR ini, apa yang dilakukan Fraksi PKS tersebut lebih dari sekadar solidaritas kemanusiaan tapi juga penegasan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia cinta damai dan ingin berkontribusi pada upaya perdamaian dunia dan penyelesaian konflik. “Tidak ada sisi positif dari perang dan konflik atas nama apapun karena dipastikan rakyat sipil yg menjadi korbannya. Stop perang, ciptakan perdamaian!,” seru Jazuli.

Tidak hanya melalui aksi solidaritas, Fraksi PKS telah melaksanakan diplomasi parlemen dalam rangka memperjuangkan nasib pengungsi ke kantor UNHCR-PBB di Jenewa Swiss pada 14 Maret 2018 yang lalu.

“Saya pribadi tak kuasa menitikkan air mata saat di sana demi melihat korban konflik berjatuhan dari balita, anak-anak, ibu-ibu, dan orang-orang tua. Coba bayangkan jika itu adalah anak kita, ibu kita, orang tua kita,” katanya.

Untuk itulah, Fraksi PKS tak akan berhenti mengkampanyekan “Stop Perang, Ciptakan Perdamaian!” atau “Stop War, Make Peace!”. Tapi, jika perang atau konflik telah terjadi maka fokus kita bersama adalah bagaimana menyelamatkan korban sipil yang menjadi pengungsi.

Dalam kerangka itulah Fraksi PKS menolak segala bentuk agresi yang melanggengkan perang dan konflik di berbagai belahan dunia seperti di Palestina. Fraksi PKS tegas bersama rakyat Palestina dan menolak deklarasi sepihak Amerika Serikat yang mengakui Yurussalem (Al-Quds) sebagai ibukota Israel.

“Tindakan tersebut melanggar berbagai resolusi PBB dan melanggengkan penjajahan Israel atas Palestina yang sudah tak terhitung lagi banyaknya korban dari rakyat Palestina,” tegas Jazuli.

Lebih lanjut, Jazuli Juwaini, mengatakan dalam menangani pengungsi dibutuhkan peran serta dan kontribusi seluruh negara, lembaga-lembaga internasional, dan lembaga kemanusiaan agar penangannya komprehensif sehingga para pengungsi dapat kembali hidup damai.

Dia berharap melalui Seri Diskusi Ambassador Talks ini akan terhimpun pemikiran dan gagasan berdasarkan best practice dari berbagai negara dan lembaga sehingga diperoleh solusi komprehensif penanganan pengungsi secara global. “Semoga langkah ini menjadi bagian dari upaya kita untuk mempromosikan perdamaian dan menghentikan peperangan,” demikian Jazuli Juwaini. (art)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top