www.domainesia.com
Polhukam

Jadi Beban, Jokowi Didesak Ganti Rini

×

Jadi Beban, Jokowi Didesak Ganti Rini

Sebarkan artikel ini

ucok-jokowi

JAKARTA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didesak segera mengganti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Soalnya, sejak Jokowi berkuasa Oktober tahun lalu, Rini Soemarno hanya menjadi beban pekerja PDI Perjuangan tersebut.

Itu dikatakan Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi dan Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean secara terpisah, Kamis (27/8).

Bahkan, kata Uchok, bukan tidak mungkin terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolas AS karena kabinet kerja Jokowi tak solid serta pernyataan dan kebijakan Rini sering membuat kontroversi.

Selain itu, jelas Uchok, selama Kementerian BUMN dipercayakan kepada Rini, banyak BUMN yang merugi, bahkan terlilit utang triliunan rupiah, seperti yang dialami Garuda Indonesia.

Karena itu, Uchok minta Jokowi segera melakukan reshuffle jilid II. Perombakan kabinet jilid satu belum cukup karena yang diganti hanya Menteri Koordinator (Menko) saja, bukan menteri teknis. koordinator saja.

“Harusnya Jokowi mengganti menteri teknis seperti menteri keuangan, menteri ESDM dan Menteri BUMN. Kemarin, ketiga menteri itu belum disentuh atau tidak kena perombakan.”

Dijelaskan, Rini sejak mulai bekerja sebagai Menteri BUMN banyak memicu kontroversi seperti merestui Garuda menambah utang dengan membeli pesawat untuk rute jarak jauh, merestui BUMN melakukan right issue dan berutang keluar negeri tanpa kontrol yang ketat.

Karenanya, Uchok pun menyarankan sebaiknya Rini mundur dari jabatan Menteri BUMN. “Jika tidak diganti, Rini akan menjadi beban Jokowi,” tegas dia.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean mengatakan, aksi Rini merestui BUMN melakukan buyback saham di tengah rupiah melemah justru menguntungkan sekelompok pemburu rente.

“Rini juga merestui konsesi JICT kepada asing. Padahal, kasus dwelling time yang membuat presiden murka salah satu picunya adalah karena itu,” kata dia.

Jadi, kata Ferdinand, kebijakan Rini hingga saat ini selalu berkutat pada jual beli dan hutang. Bahkan, lanjut Ferdinand, Rini sejak menjabat tak memperlihatkan performa kerja yang meyakinkan.

“Ya memang dari sejak lama kita sudah menyoroti kinerja Menteri BUMN yang memang banyak kontroversial dan selalu menjadi bahan debat di ruang publik tentang banyak kebijakannya,” demikian Ferdinand. (art)