
JAKARTA– Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro menilai bahwa langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) tentang calon tunggal pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember mendatang tepat.
Bila Jokowi mengeluarkan Perppu, kata pengawat yang akrab dengan panggilan Wiwiek itu, ceritanya bakal lain. “Jokowi pasti ‘ditembaki’ banyak pihak. Kali ini Jokowi cerdas,” kata Siti Zuhro dalam acara dialetika demokrasi, Kamis (6/9).
Selaku presiden sekaligus kepala pemerintahan, kata Wiweik, Jokowi cermat menyimpulkan keadaan yang sesungguhnya. Jokowi melihat bahwa tidak ada hal yang mendesak dan urgent sehingga pemerintah harus mengeluarkan Perppu.
Menyinggung calon tunggal pilkada Kota Surabaya, Wiwiek mengatakan, itu soal harga diri. “Para bakal calon saya lihat sadar bahwa mereka tidak mau melawan incumbent karena populeritasnya tidak sebanding. Artinya, mereka tahu diri. Ini agak berbeda dengan daerah lainnya yang memiliki lebih dari dua pasang calon Pilkada ikut bertarung tanpa mengukur diri.”
Sedangkan untuk daerah lain yang juga mempunyai calon tunggal, pengamat ini menyarankan agar duduk bersama untuk menentukan jalan keluarnya. “Elite politik di Jakarta, tidak perlu juga mendorong-dorong Presiden Jokowi bahwa sudah terjadi kegentingan memaksa karena ada tujuh daerah yang terancam tidak ikut Pilkada serentak pada 9 Desember 2015,” demikian Siti Zuhro. (art)