www.domainesia.com
Polhukam

Arbi Sanit : PDIP Tidak Berani Jatuhkan Jokowi

×

Arbi Sanit : PDIP Tidak Berani Jatuhkan Jokowi

Sebarkan artikel ini

arbi sanitJAKARTA – Pengamat politik Arbi Sanit menilai sikap kritis kader PDIP terhadap pemerintahan Jokowi tidak ada hubungannya dengan kinerja pemerintahan yang buruk saat ini, melainkan bentuk kekecewaan PDIP yang tidak mendapatkan jatah yang diinginkan.

“Suara-suara keras yang dilontarkan oleh kader-kader PDIP sama sekali tidak ada hubungannya dengan kinerja pemerintahan yang buruk. Suara keras itu karena mereka tidak mendapatkan tuntutan mereka sesuai dengan yang mereka inginkan,” ujar Arbi ketika dihubungi, Kamis (2/4).

Suara-suara keras kader-kader PDIP itu menurutnya hanyalah gertakan untuk menakut-nakuti Jokowi agar memenuhi tuntutan mereka. “Logika saja, kalau jatahnya cukup, mana mungkin mereka teriak-teriak? Ini mereka teriak-teriak kan karena mereka merasa jatahnya sedikit sekali dan harus berbagi dengan partai lain maupun relawan. Kalau jatah mereka cukup, mereka akan kawal penuh,” tegasnya.

Dia mencontohkan Effendy Simbolon teriak-teriak. Menurutnya lebih pada sikap kecewanya yang tidak dijadikan menteri oleh Jokowi. ”Coba kalau sesumbar dia sebelumnya benar direalisasikan menjadi menteri, dia tidak akan teriak-teriak. Sekarang dia teriak atas nama Puan supaya jangan dicopot dari menteri kalau jadi wakil ketua umum,” imbuhnya.

PDIP menuraut Arbi tidak akan berani menjatuhkan Jokowi karena PDIP sadar bahwa mereka tidak punya kemampuan untuk mengganti Jokowi karena tidak adanya stok kepemimpinan yang memadai. Dia melihat tidak ada langkah serius dari PDIP untuk menggalang kekuatan menggunakan hak angket

“PDIP tidak akan menjatuhkan Jokowi dan menggantinya dengan yang lainnya. Meski presitasi Jokowi jeblok, tapi siapa yang bisa menggantikan Jokowi? Effendy Simbolon? Puan?. Ini kan masalahnya PDIP bukan gudang pemimpin. Tidak ada satupun kadernya yang memiliki kemampuan menjadi pemimpin menggantikan Jokowi. Mereka hanya menakut-nakuti tapi jelas tidak mau kehilangan,” tegas Arbi.

Jokowi pun disarankan Arbi untuk tidak takut dengan gertakan kader-kader PDIP ini karena kalau tuntutan mereka dipenuhi, maka Jokowi sendiri yang akan hancur. Terpilihnya Jokowi menjadi presiden menurut Arbi juga tidak lepas dari janjinya untuk memisahkan jabatan partai dengan jabatan pemerintahan.

“Kalau dipenuhi, Jokowi yang rusak. Modal dia kan salah satunya memisahkan jabatan partai dan kenegaraan, makanya rakyat percaya karena rakyat sebelumnya kecewa sama partai dan elit-elit partai yang memanfaatkan jabatan kenegaraannya untuk membiayai kegiatan politik pribadinya dan juga partainya.Jadi kalau Jokowi menyerah atas tekanan mereka dan membiarkan Puan misalnya jadi Waketum PDIP dan tidak mencopotnya sebagai menteri, maka ini satu kemunduran,” tegasnya.

Lebih lanjut Arbi menyoroti sikap PDIP sebagai pendukung utama pemerintahan yang saat ini justru seprti menjadi oposisi.Tidak pernah ada di dunia ini partai pendukung utama justru merongrong kadernya sendiri yang jadi presiden. Justru KMP yang seharusnya jadi oposisi malah mendukung semua tindakan Jokowi.

“Sikap PDIP yang seperti ini bisa dikatakan setan pengkhianat. Tidak ada logika satupun yang masuk akal partai pengusung pemerintahan justru terus-terus mengkritik pemerintahan. PDIP jelas sudah kehilangan roh. Saya rasa kemungkinan Jokowi akan berbalik bergabung ke KMP juga semakin terlihat. Kalau memang Jokowi diganggu terus oleh PDIP dan partai-partai pendukungnya, yah lebih baik pindah ke KMP saja. Itu pilihanya,” tandasnya. (chan)