JAKARTA – Ketua dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar (FPG) di DPR Ade Komarudin (Akom) dan Bambang Soesatyo (Bangsoet) akan mengundurkan diri dari jabatanya jika DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono (versi Munas Ancol) sah secara hukum.
“Tidak perlu repot-repot memberhentikan kami sebagai pimpinan fraksi, kami dengan ikhlas mengundurkan diri. Saya sama mas Bambang serta pimpinan fraksi lainnya akan mengundurkan diri dan menjadi anggota fraksi saja,” tegas Ade Komarudin didampingi Bambang Soesatyo kepada wartawan, di Gedung DPR, Jum’at (6/3).
Hal tersebut ditegaskan Ade Komaruddin menanggapi pernyataan Golkar versi Munas Ancol yang akan mencopot Ade Komarudin sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar da pimpinan AKD lainya serta Pimpinan Fraksi Golkar di MPR.
Persoalannya kata Ade Komarudin yang akrab disapa Akom ini, sampai sekarang proses hukum belum final dan masih berlangsung, dan belum ada dasar hukum yang menyatakan Golkar versi Munas Ancol dibawa kepemimpinan Agung Laksono adalah DPP Partai Golkar yang sah.
“Kami percaya, saudara-saudara kami (Golkar kubu Ancol -red) mengetahui dan mengerti hukum. Karenanya tidak ada alasan bagi siapapun yang melanggar hukum untuk berkata bahwa ia tidak mengetahui dan mengerti hukum,” ujar Akom.
Ditegaskan Akom, jika proses hukum telah berkekuatan hukum tetap dan Ancol dinyatakan sebagai pihak yang sah secara hukum, tidak perlu repot-repot membehentikan kami sebagai pimpinan fraksi dan kami dengan sadar dan ikhlas akan mengundurka diri,” kata Akom.
Sebaliknya jika DPP Munas Bali dinyatakan sah secara hukum, kata Akom, dia juga akan tunduk dengan keputusannya. “Kami di sini adalah perpanjangtangan partai dan kami selalu kepada keputusan partai yang sah,” kata Akom.
Dikatakan Akom, kalau mereka tidak mundur dari pimpinan fraksi, jika dalam proses hukum dinyatakan kubu Ancol sebagai DPP Partai Golkar yang definitif dan sah secara hukum, mereka mengkhawatirkan akan menimbulkan fitnah. “Apabila kami tetap pada poisisi pimpinan fraksi, kami khawatir akan memicu fitnah dan disebut sebagai pengkhianat,” tegas Akom. (chan)