PARLEMENTARIA.COM – Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengharapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) benar-benar menjadi penyelenggara dan pengawas pemilu yang profesional dalam Pemilu 2019 dalam memilih pasangan calon presiden-wakil presiden dan anggota legislatif.
“Kepada TNI dan Polri diharapkan tetap bisa menciptakan suasana aman dan damai sampai tahapan pemilu nanti berakhir. Lebih dari pada itu, kantor-kantor pemerintah tidak boleh terganggu dan tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” harap Bamsoet dalam pidato penutupan Rapat Paripurna DPR penutupan masa sidang ke-4 2019-2019,Kamis (28/3/2019).
Menurut Bamsoet, Pemilu 2019 merupakan ujian bagi demokrasi Indonesia. Sejarah pemilu Indonesia selama ini selalu berjalan damai. Sekeras apapun persaingan dalam pemilu dan pilkada, tetapi selalu berujung dengan aman dan damai.
“Jika kita lolos melaksanakan Pemilu serentak ini dengan damai, maka Indonesia akan dicatat dengan tintas emas oleh dunia sebagai negara dengan demokrasi yang matang. Bahkan dengan tingkat kemajemukan bangsa dan kerumitan pemilu yang luar biasa, Indonesia akan menjadi pendatang baru sebagai kampium demokrasi di dunia,” jelas Bamsoet.
Sejak tanggal 24 Maret sampai 13 April, tahapan pemilu memasuki masa kampanye rapat umum dan kampanye di media massa. Suatu tahapan yang paling ditunggu-tunggu oleh para konstentan pemilu untuk meyakinkan 192 juta pemilih mengapa mereka layak untuk dipilih.
Tetapi disisi lain, kata Bamsoet, kampanye rapat umum juga mengandung potensi kerawanan karena melibatkan massa dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, selaku Pimpinan Dewan, dia menaruh harapan yang besar kepada semua pasangan calon dan peserta pemilu untuk bisa menjaga diri.
“Semua pasangan calon dan peserta pemilu tentu ingin meraih kemenangan, tetapi hendaknya kemenangan itu diraih dengan cara-cara yang taat asas, edukatif, serta tetap menjunjung etika politik yang berkeadaban”, kata Bamsoet. (chan)