PARLEMENTARIA.COM – Wakil Ketua MPR yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyayangkan keberadaan Islam Nusantara sendiri belum sepenuhnya diterima di seluruh Indonesia. Bahkan masih ada beberapa daerah yang menolak kehadiran Islam Nusantara, seperti Sumatera Barat dan Riau.
“Ini adalah tantangan bagi Islam Nusantara agar bisa mengembangkan sayap dan bisa diterima semua kelompok masyarakat dengan damai. Apalagi, perbedaan antara NU dan Muhammadiyah sudah semakin kecil”, kata Muhaimin dalam diskusi Islam dan Kebangsaan, di Jakarta, kemarin.
Menurut Muhaimin, jelang pemilu 2019 yang semakin dekat, persaingan diantara kandidat dan tim sukses semakin kuat. Salah satu buktinya adalah makin banyak bermunculan politik identitas serta simbol-simbol ke-Islaman. Seperti kegiatan keagamaan yang sengaja diekspos oleh kedua kandidat.
“Saat ini, jelang pemilu April 2019, kajian seputar Islam dan NKRI, menemukan momentum yang sangat tepat. Apalagi, gerakan ke Islaman dan simbol-simbolnya turut terdongkrak selama tahun politik ini”, kata Muhaimin menambahkan.
Dinamika ke-Islaman yang terjadi pada tahun politik ini kata Muhaimin masih cukup kondusif. Asalkan, tidak terjadi pendangkalan dan kekeringan politik. Dalam hal ini tidak takut kalah dan tidak takut menang. Kedua belah pihak, baik yang menang atau kalah, harus mampu menahan diri agar tidak menimbulkan ancaman bagi keutuhan bangsa dan negara. (chan)