PARLEMENTARIA.COM– Wakil Ketua DPD RI, Akhmad Muqowam mengajak masyarakat menyatukan langkah untuk memakmurkan Indonesia dengan membangun sistem ekonomi berkeadilan.
Dengan melakukan pemihakan dan pemberdayaan terhadap masyarakat dibawah, kata senator dari Provinsi Jawa Tengah tersebut, cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sesuai dengan sila kelima Panca Sila bakal tercapai.
“Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan satu kalangan. Namun, harus dilakukan secara sistematik dan berkelanjutan,” ujar Muqowam yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) pada acara pengukuhan dan Rakernas PB IKA PMII di Sahid Hotel, Jakarta, awal pekan ini.
Pengukuhan diri PB IKA PMII 2018-2023 dipandu politisi senior ini sekaligus membuka Rakernas. Acara juga dihadiri antara lain KH Said Aqil Siroj (Ketua PBNU), Muhaimin Iskandar dan Ahmad Basarah (Wakil Ketua MPR RI), Hanif Dhakiri (Menakertrans/Sekjen PB IKA PMII), Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuch Abigebrail sejumlah anggota DPR RI dan DPD RI.
Dalam sambutannya Muqowam mengingatkan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, karena di dalamnya terhimpun ratusan suku, ribuan bahasa dan puluhan ribu pulau.
Bangsa yang besar ini telah mampu hidup bersama dengan berlandaskan pada Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan keadilan sosial. “Pilar-pilar kebangsaan itu harus tetap dijaga demi keutuhan NKRI,” kata Ketua Komisi V DPR RI 2004-2009 tersebut.
Di akhir sambutan, Muqowam menyampaikan, IKA PMII berkomitmen untuk terus menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin, menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah sebagai pilar tegak berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
IKA PMII juga mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama menjaga keutuhan NKRI dari segala potensi perpecahan antar sesama anak bangsa.
“Saya sangat percaya dengan filosofi sederhana bahwa bagaikan sebatang lidi yang diikat menjadi sapu, akan menjadi kekuatan bagi persatuan bangsa dan negara, saya dan Pak Hanif tidak ada apa-apanya, jika kita tak bersatu,” kata Muqowam.
Said Aqil Siroj dalam Taushiyahnya menyampaikan pesan kepada PB IKA PMII agar hadir di tengah-tengah masyarakat, apalagi banyak pengurus yang menduduki peran-peran penting dalam pemerintahan.
“Jumlah banyak tak ada artinya jika tidak ada militansi dan semangat, peran IKA PMII meneruskan menyempurnakan kerja aktif semasa PMII, dilanjutkan dengan sebagai alumni yang tentu sudah lebih daripada saat masih sebagai PMII,” ujar Said Aqil. (art)