PARLEMENTARIA.COM – Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 merupakan pesta demokrasi yang sangat spektakuler menjadi tontonan dunia.
Karena menurut Bamsoet, begitu dia akrab disapa, ini merupakan pertama kali menyelenggarakan pemilu serentak yang akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten-Kota.
“Barangkali inilah satu-satunya pemilu terumit di dunia, dan itu baru ada di Indonesia,” kata Bamsoet ketika menyampaikan pidato penutupan masa sidang pertama tahun sidang 2018/2019, Rabu (31/10/2018).
Apabila pelaksanaan Pemilu 2019 bisa dilewati dengan baik, sukses dan lancar, kata Bamsoet, Indonesia akan tercatat dalam sejarah demokrasi dunia dengan tintas emas.
Namun, kalau yang terjadi sebaliknya, dimana para pendukung calon dan partai-partai politik saling serang, saling menyebar kebencian, dan menimbulkan perpecahan bangsa, maka kita akan dicemooh oleh dunia.
“Itulah sebabnya, mengapa pidato saya kali ini saya diberi judul Beda Pilihan Bukan Berarti Bermusuhan,” terang Bamsoet yang mengajak seluruh politisi yang ada dalam ruang siang agar tidak saling serang dalam Pemlu 2019.
Bamsoet pun menyampaikan dua baik pantun;
“Ke kota Paris membeli berlian, Indah dipakai buat perhiasan.
Pemilu bukan ajang saling menjatuhkan, Tapi pesta demokrasi yang menyenangkan”.
“Indonesia elok negeri kepulauan, Indah bagaikan ratna mutu manikam.
Beda Pilihan tidak harus bermusuhan, Mari jadikan pemilu damai dan berkeadaban”.
Pada kesempatan tersebut Bamsoet juga mengungkapkan bahwa DPR akan mengundang negara sahabat untuk memantau pelaksanaan Pemilu Serentak 2019, sebagai upaya menjalankan fungsi diplomasi parlemen. (chan)