JAKARTA – Bangsa Indonesia adalah bangsa yang toleran. Umat Islam bisa hidup rukun dengan umat beragama lainnya, hari besar keagamaan menjadi hari libur nasional tidak pernah jadi masalah. Ahok jadi gubernur juga tidak menjadi masalah.
“Itu semua berkat diamalkannya konsensus dasar kita semua, yang dikemas dalam sebutan 4 Pilar MPR. Bagi umat Islam harus berpegang pada prinsip bagiku agamaku dan bagimu agamamu,” kata Ketua MPR Zulkifli Hasan ketika berbicara didepan Lokakarya Nasional Pengelolaan Wakaf dan Aset-Aset Masjid di Indonesia, Senin (25/5).
Ketua MPR menyatakan keprihatinannya menyaksikan pertikaian umat Islam di Timur Tengah. Sama-sama mengucapkan Allahu Akbar, sama-sama mengucapkan Bismillah, tetapi mereka saling mem-bom, saling membinasakan, saling meniadakan dan menghancurkan satu dengan lainnya.
Hal itu, tegas Zulkifli Hasan, tidak boleh terjadi di Indonesia yang memiliki nilai-nilai dasar yang terkandung dalam 4 Pilar MPR. Musuh Bangsa Indonesia yang harus kita perangi adalah kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
“Di jaman Sriwijaya, sekitar abad ke-7 Kerajaan Sriwijaya sempat berjaya selama 700 tahun. Marilah kita bangkit mengembalikan kejayaan itu untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur,” katanya.
Masyarakat Indonesia harus pandai mensyukuri nikmat yang dikaruniai Allah SWT. “Kita semua bisa mengkritisi semua kebijakan pemerintah yang sulit ditemui di negara-negara Islam tertentu. Mengkritik pemerintah disana bisa berakibat diusir dari negaranya.
“Nikmat lainnya yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita semua adalah kita dikaruniai tanah yang subur, kekayaan alam yang melimpah, keragaman budaya yang luar biasa, yang diwadahi dalam sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.(chan)