www.domainesia.com
Peristiwa

Mulyadi: Tindakan Mustofa Assegaf Premanisme

×

Mulyadi: Tindakan Mustofa Assegaf Premanisme

Sebarkan artikel ini

mulyadiJAKARTA – Wakil Ketua Komisi VII DPR Mulyadi mengaku dirinya secara tiba-tiba diserang dan dipukul secara membabibuta oleh rekannya sesama anggota Komisi VII Mustofa Assegaf dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP).

“Saya tidak menyangka dipukul membabibuta, tindakanya (Mustofa Assegaf -red) seperti premanisme,” kata Mulyadi, di Gedung DPR, Kamis (9/4) saat menyampaikan kronologis pemukulan terhadap dirinya oleh Mustofa Assegaf.

Dia meluruskan pemberitaan media massa bahwa dirinya adu jotos dengan Mustofa Assegaf. “Ada yg mengatakan kami adu jotos. Ini pemukulan secara tiba-tiba dan saya tidak melakukan pemulkulan apa-apa. Meskipun saya bisa melakukan pemukulan balik tetapi saya tidak mau melakukan,” ungkap anggota Dewan dari Dapil Sumbar itu.

Awal dari buntut pemukulan itu diawali saat dirinya memimpin rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Rabu (8/4). Setelah menteri menyampaikan keterangan dan dia memberikan kesempatan kepada anggota untuk memberikan pertanyaan. Pertama kali yang menyampaikan pertanyaan Mustofa.

“Pak Mustofa membertikan pernyatan hampir selama 10 menit. Pada hal dalam tatib diatur 3 menit sehingga saya mengingatkan untuk dipercepat. Baru mau mengingatkan langsung anggota ini tunjuk-tunjuk kepada pimpinan yang saat itu terkejut,” kisah bakal calon Gubernur Sumbar itu.

Tidak lama kemudian, di pergi ke toilet dan ketika ke luar dari toilet dia berpapasan dengan Mustofa. Saat itu kata Mulyadi, dirinya langsung diserang dan mukanya dipukul sebanyak 3 kali oleh Mustofa yang menggunakan cincin batu akik. “Pemukulan di koridor dari ruangan rapat ke toilet. Kedjadinya ketika saya akan kembali dari toilet, 3 kali dipukul di bagian wajah. Ketika dipukul yang bersangkutan menggunakan cicin,” jelas Mulyadi.

Mulyadi menilai tindakan Mustofa tersebut pidana murni dan tidak ada kaitan politik. Karena itu ia menginginkan kasus pemukulan dirinya itu diproses secara hukum dan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). “Sudah jelas. Ini bukan berkelahi, ini pemukulan yang tdak terduga. Kita malu sekali dengan masyarakat dengan insiden tersebut,” ujar Mulyadi.

“Saya tidak mengerti dengan yang bersangkutan. Initinya sudah terjadi pemukulan secara tiba-tiba. Yang jelas dapat dibuktikan secara hukum. Sudah divisum dan sudah diserahkan, dan saya sdh melapor ke ketua fraksi dan pimpinan Fraksi PPP sudah minta maaf karena mereka tdak membayangkan ada kadernya tdak percaya dengan kejadian itu,” sambung politisi Demokrat itu.

Mulyadi mengaku hasil visumnya telah dismpaikan kepada Polda Metro Jaya. “Ini kejadian anomali yang tdak pernah dibayangkan. Kalau nanti tidak ditanggapi serius, maka ini akan menjadi preseden buruk kedepannya. Ini DPR menjadi tampat orang melanggar hukum,” kata Mulyadi yang meminta Mustafa assegaf perlu diperiksa kejiwaanya karena segila-gila anggota DPR itu tdak akan memukul.

Menurut Mulyadi, dia akan melaporkankan kasus pemukulan itu MKD setelah bertemu Pimpinan DPR. “Hari ini seharusnya melaporka ke MKD setelah saya bertemu dngan pimpinan. Saya hanya mengalami lebab saja,” kata Mulyadi yang diwajahnya masih terlihat memerah bekas pukulan Mustofa. (chan)