PARLEMENTARIA.COM – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Mahfudz Abdurrahman menerima tongkat estafet kepemimpinan sebagai Ketua Umum Komite Pencak Silat Tradisi Indonesia (KPSTI) dari pengurus lama, Dr. Nur Ali yang disahkan secara aklamasi oleh jajaran pendiri dan pengurus inti KPSTI, akhir pekan lalu.
Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman pendiri dan pengurus KPSTI semuanya, dan mudah-mudahan saya dapat menjalankan organisasi ini dengan baik, dengan professional, sehingga nilai-nilai kebudayaan kesenian pencak silat ini dapat berkembang dan dapat dilestarikan dengan baik,” ucap Mahfudz dalam sambutannya.
Menurut Mahfudz, saat ini ada dua organisasi yang mewadahi pencak silat di Indonesia. Pertama IPSI berfokus pada prestasi, sebagai cabang olahraga yang bukan hanya berlaku di Indonesia, tapi juga di pentas internasional. Kedua KPSTI akan lebih fokus pada nilai-nilai budaya atau kesenian yang ada dalam pencak silat itu sendiri.
“Karena ada tiga dimensi dalam pencak silat: dimensi seni/ budaya, dimensi beladiri, serta dimensi olahraga. Jadi ke depan KPSTI akan bersinergi dengan IPSI dalam kedua fokus tersebut,” kata Mahfudz yang juga Pembina IPSI Kota Bekasi itu.
Dirinya berharap, kesenian pencak silat tradisi yang kaya dengan beragam tarian, bukan hanya mendapat pengakuan UNESCO, namun sebagai warisan budaya tak benda, pencak silat dapat diakui, dikenal, bahkan dinikmati oleh masyarakat dunia sebagai satu produk kebudayaan dan hiburan.
Secara khusus, Mahfudz mendorong pencak silat tradisi sebagai tren baru di kalangan anak muda, khususnya millennial dan gen Z. “Untuk dibutuhkan inovasi dan kreatifitas supaya anak-anak muda milenial tidak merasa malu dan ketinggalan dengan pencak silat, tetapi juga menggandrungi kebudayaan Indonesia ini dengan segala kreatifitas dan inovasinya. Doakan kami bisa mengembangkan semuanya bersama organisasi KPSTI,” ujarnya.
Ketua Umum lama, Nur Ali menyebut pencak silat sebagai bagian tak terpisahkan dan menjadi identitas Indonesia. “Pencak silat sebagai salah satu identitas budaya dan nilai-nilai kepribadian (karakter) yang punya nilai luhur,” ujar Nur Ali.
Dirinya merasa beruntung dengan terpilihnya Mahfudz Abdurrahman sebagai ketua umum yang baru akan mampu mengangkat dan mengekspos pencak silat. “Kalau bukan dari sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi. Mudah-mudahan di bawah kepemimpinan Mahfudz Abdurrahman pencak silat lebih terangkat dan terekspos lagi,” harapnya.
Nur Ali sepakat bahwa pencak silat harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan menjadi tren baru di kalangan anak muda. “Supaya tidak ketinggalan dan ditinggalkan, bila ada zamannya, tentu ada orangnya, dan KPSTI juga tidak hanya bersama komunitas, tapi termasuk di dalamnya ada IPSI, sebagai bagian tak terpisahkan,” jelasnya. (sam)