PARLEMENTARIA.COM– Kecenderungan menyebarluaskan berita bohong atau hoaks sebagai modus manuver politik kemungkinan berlanjut sampai pelaksanaan pemilu serentak 17 April 2019.
Setelah hoaks tentang tujuh kontainer berisi surat suara Pemilu yang telah tercoblos, tidak tertutup kemungkinan akan muncul hoaxs lain yang masih berkait dengan persiapan Pilpres dan Pileg 2019.
Utamanya, kata Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo, hoaks diarahkan untuk mereduksi kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan Pemilu itu sendiri.
“Dan, sudah barang tentu hoaks lain bertendensi mendiskreditkan pemerintah atau calon presiden petahana. Karena itu, saya meminta masyarakat dan semua institusi penegak hukum mewaspadai ini,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/1).
Dikatakan politisi senior Partai Golkar ini, menjadi sangat penting bagi penegak hukum untuk segera dan sigap merespons hoaks seperti itu. Respons terukur dari penegak hukum menjadi keharusan agar hoaks seperti itu tidak meresahkan masyarakat, dan juga tidak mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
Setiap institusi yang menjadi target hoaks hendaknya memberi reaksi dengan memberi penjelasan terbuka kepada masyarakat. Pimpinan DPR mengapresiasi reaksi cepat KPU merespons hoaks tentang peti kemas berisi surat suara yang sudah tercoblos.
“Apresiasi juga patut diberikan kepada petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang langsung merespons hoaks bermuatan isu tentang tsunami maupun gempa bumi,” kata dia.
Pimpinan DPR mengimbau masyarakat selektif dan bijaksana dalam menyikapi setiap informasi yang beredar di ruang publik. Setiap hari, ada ratusan bahkan ribuan informasi yang beredar di ruang publik.
“Era sekarang ini, lalu lintas informasi sudah diibaratkkan debu yang bertebaran. Karena itu, sikapi setiap informasi dengan proporsional sambil berupaya melakukan konfirmasi pada institusi-institusi yang berwenang,” demikian Bambang Soesatyo. (art)