PARLEMENTARIA.COM– Wakil rakyat dari Dapil Jawa Timur, Anang Hermansyah meminta pemerintah tidak mengabaikan olahragawan-olahragawati yang berprestasi pada pesta olahraga negara-negara se- Asia, Asian Games XVII/2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang.
Seperti diberitakan, emas pertama buat kontingen Merah Putih pada pesta olahraga paling bergengsi di Asia itu diraih Defia Rosmaniar dari cabang tae kwon do. Sedangkan medali pertama buat kontingen tuan rumah dihasilkan Edgar Xavier ketika dia merebut perak nomor Changquan cabang olahraga Wushu.
Keterangan pers yang disampaikan melalui WhatsApp (WA) kepada Parlementaria.com, Senin (20/8), Anang meminta pemerintah tidak mengabaikan atlet yang telah mengharumkan nama bangsa dan negara dalam percaturan olahraga internasional.
“Saya hanya mengingatkan agar pemerintah benar-benar memberi perhatian kepada atlit yang berprestasi khususnya di ajang Asian Games ini,” ujar anggota Komisi X DPR yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, kebudayaan dan ekonomi kreatif itu.
Menurut Anang, capaian yang diraih para atlit khususnya Defia Rosmaniar sebagai peraih emas perdana bagi Indonesia harus menjadi momentum naik kelasnya profesi atlit sebagai pilihan profesi yang tidak dipandang sebelah mata.
“Prestasi atlit-atlit Indonesia dapat dijadikan role model bagi anak-anak Indonesia, bahwa menjadi olahragawan merupakan salah satu cara untuk mengabdi ke negeri ini. Termasuk profesi yang menjanjikan,” tegas Anang.
Musisi asal Jember ini menyebut cerita Joni, anak asal Atambua NTT dimana videonya menjadi viral saat upacara HUT RI Kemerdekaan, yang enggan menjadi atlit tetapi lebih memilih sebagai tentara dapat dijadikan tolak ukur soal persepsi anak-anak atas profesi sebagai olahragawan.
“Saya kira nasib profesi olahragawan hampir sama dengan nasib profesi seniman, masih dipandang sebelah mata. Pandangan ini harus diubah, pemerintah memiliki peran penting untuk mengubahnya,” demikian Anang Hermansyah. (art)
