JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memangkas anggaran kunjungan kerja anggota DPRD setempat sebesar Rp2,2 miliar dan mengalihkan anggaran Rp6,7 miliar untuk pembangunan ekonomi masyarakat.
Sekretaris DPRD Gunung Kidul Tudjuh Priyono di Gunung Kidul, Selasa (30/12), mengatakan, total anggaran yang diterima DPRD dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 sekitar Rp21 miliar, sesuai dengan evaluasi Gubernur DIY, dipangkas sebesar Rp2,2 miliar.
“Jadi total anggaran yang kami kelola pada 2015 sebesar Rp19 miliar,” kata Tudjuh.
Ia mengatakan sejumlah anggaran yang dipangkas yakni kunjungan kerja dikurangi, serta sudah tidak adanya bimbingan teknis (bimtek) atau workshop.
“Untuk tahun depan tidak ada anggaran untuk bimtek,” katanya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Gunung Kidul Supriyadi mengatakan Pemkab Gunung Kidul mengalihkan anggaran termasuk perjalanan dinas sebesar Rp6,7 miliar untuk ekonomi makro. Anggaran yang dipangkas yakni seperti anggaran perjalanan dinas, belanja Alat Tulis Kantor (ATK), honor dan sewa menyewa hotel.
“Dari berbagai pemangkasan anggaran, maka besaran efisiensi sekitar Rp6,7 miliar,” katanya.
Ia mengatakan pengalihan ini akan digunakan untuk berbagai sektor seperti pembangunan pasar, perbaikan gedung olahraga dan beberapa pos anggaran lainnya.
Adapun pengurangan yakni perjalanan dinas, ATK, dan rapat di hotel sebesar Rp3,7 miliar, tambahan penghasilan Rp2 miliar, dan rehab sekertariat sebesar Rp1 miliar.
“Nantinya akan dialihkan kedalam ekonomi produktif, seperti pertanian,” katanya.
Pengalihan anggaran ini diharapkan mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat.
“Pengalihan ini diharapkan mampu memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” katanya.Budi Suyanto. (chan/ant)