www.domainesia.com
DPD RIHeadLinePolhukam

Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Senator Lia: Fokuskan Anak Yatim Piatu

×

Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, Senator Lia: Fokuskan Anak Yatim Piatu

Sebarkan artikel ini
Anggota RI Lia Istifhama (Ist)

PARLEMENTARIA.CO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Lia Istifhama menegaskan bahwa Indonesia dapat berperan dalam isu kemanusiaan global dengan pendekatan terfokus dan terukur. Karena itu, dia  mendukung rencana Presiden Prabowo Subianto yang akan mengevakuasi 1.000 warga Palestina dari Gaza ke Indonesia.

Senator dari Jawa Timur itu mengingatkan, evakuasi ini bukanlah bentuk relokasi permanen atau perpindahan kewarganegaraan, melainkan suaka sementara dalam konteks kemanusiaan. Sebab, Palestina tetap sebagai negara berdaulat. Evakuasi itu harus dipahami sebagai bantuan jangka pendek Indonesia terhadap warga Palestina.

Apalagi kata Lia, Indonesia belum meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 di bawah United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR). Sehingga, pencari suaka di Indonesia tidak memiliki hak untuk bekerja secara legal dan kehadiran mereka bersifat transit. Merujuk pada Peraturan Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0352.GR.02.07 tahun 2016, status pengungsi atau pencari suaka tidak memberikan hak kerja, melainkan hanya perlindungan dasar selama di Indonesia.

“Meski demikian, Indonesia tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia dan perlindungan bagi warga negara asing dalam kondisi darurat. Posisi hukum kita jelas, bukan negara penampung permanen. Kita bersifat transit dan kemanusiaan. Mereka tidak bisa diizinkan bekerja secara legal di sini,” ujar Ning Lia, begitu dia akrab disapa, baru-baru ini.

Dia mengingatkan bahwa evakuasi waga Palestina itu difokuskan pada anak-anak yatim piatu korban perang, yang memang tidak memiliki orang tua lagi. Mereka diberi akses pendidikan dan pemulihan trauma dalam lingkungan yang aman. Setelah situasi di Gaza membaik, mereka harus dikembalikan ke negaranya.

“Ini bukan perpindahan kewarganegaraan, tapi hanya suaka sementara. Fokusnya pada anak-anak yatim piatu, untuk diberi akses pendidikan yang layak di Indonesia. Setelah situasi di Gaza membaik, mereka akan dikembalikan ke negara mereka. Jangan sampai dipersepsikan seolah Palestina sudah tidak ada,” kata Lia Istifhama. (*)