Ekonomi

Bulog Sulteng Tak Butuh Beras Impor

PARLMENTARIA.COM – Anggota Komisi IV DPR RI Muhammad Nasyit Umar mengapresiasi kinerja Bulog Divisi Regional Sulawesi Tengah yang konsisten menyerap beras hasil panen petani lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan stok cadangan di Kabupaten/Kota Palu.

Hal tersebut diutarakan Nasyit Umar di sela-sela kunjungan reses Tim Komisi IV DPR RI ke Gudang Beras Bulog Divisi Regional di Tondo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (20/2/2018) lalu.

Politisi Demokrat ini menambahkan bahwa penyerapan beras petani lokal yang dilakukan Bulog Palu sesuai dengan anggaran yang tersedia yaitu sebesar 10% dari total hasil produksi di wilayah tersebut.

“Dari laporan Bulog total beras hasil panen raya di wilayah Sulawesi Tengah mencapai sekitar 290 ribu ton, sehingga Bulog menyerap 30 ribu ton untuk disalurkan sebagai konsumsi dan stok cadangan,” jelas Nasyit.

Selain Bulog, lanjut Nasyit, Pemerintah Daerah Sulteng juga menyerap beras hasil panen petani lokal dan bekerja sama dengan beberapa pemerintahan provinsi yang membutuhkan suplai beras, seperti Kalimantan, Indonesia bagian timur hingga berita terakhir Pemprov DKI Jakarta juga berminat membeli beras dari Sulteng untuk memenuhi kebutuhannya.

“Yang unik di Sulteng ini para petani tidak menjual gabah ke Bulog atau pemda, tapi sudah dalam bentuk beras. Dan ini sudah berlangsung sejak dahulu secara turun-temurun,” ungkap Nasyit Umar.

Di sisi lain yang menjadi konsen legislator dapil Sulawesi Selatan ini adalah posisi Bulog secara nasional yang dituntut harus mampu menghidupi dirinya sendiri dan tidak tergantung pada APBN dengan standar harga yang sudah ditetapkan pemerintah pusat.

“Ini menjadi tantangan Bulog ke depannya agar terus bekerja profesional dalam menyerap tidak hanya beras petani, juga gula, kedelai dan jagung sesuai aturan yang ditetapkan,” harap Nasyit.

Kepala Perum Bulog Sulteng Khozin, menjamin stok beras yang ada di gudang, termasuk di seluruh kabupaten/kota di Sulteng cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran hingga beberapa bulan ke depan.

“Stok yang kami miliki sekarang ini cukup memadai dan seluruhnya beras hasil pengadaan dari petani lokal,” jelasnya.

Bahkan selama 2017 Bulog Sulteng tidak pernah mendatangkan beras dari luar daerah, sehingga tidak perlu impor, pungkas Khozin. (esa)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top