HeadLine

Nurul Arifin Legowo Gagal ke Senayan

nurul arifinJAKARTA – Salah satu caleg incumbent yang gagal lolos ke Senayan adalah Nurul Arifin dari Partai Golkar. Meski menilai Pemilu 2014 penuh kecurangan, namun dia legowo menerima kekalahannya dan tidak akan meninggalkan dunia politik.

“Saya menerima kekalahan ini, saya legowo, dan saya tidak ingin terpuruk lama dalam persoalan ini, saya ingin ‘move on’,”kata Nurul Arifin kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin, (28/4/2014).

Ia mengucapkan terima kasih kepada pemilih di Dapilnya (Kerawang, kab. Bekasi dan Purwakarta) sebanyak 65.859 orang yang dinilai merupakan suara sah dan murni dari hasil kerja dengankampanye door to door, bertatap muka, memberikan pendidikan politik.

Nurul juga menyampaikan ucapan selamat kepada caleg yang lolos ke Senayan di dapil yang sama dengan dirinya. “Saya ingin memberikan selamat kepada seluruh teman caleg dari dapil saya yang masuk ke DPR dan ketiga, saya berharap mereka bisa bekerja lebih baik daripada kami,”katanya.

Ia menambahkan, bahwa demokrasi itu adalah sebuah pilihan dan bagaimana kita harus selalu membenahinya, karena ini adalah satu konsekuensi yang harus dijalani.

“Saya pribadi masih bertugas sebagai anggota Komisi II DPR sampai bulan September nanti, saya masih punya tugas-tugas untuk menyelesaikan UU Pilkada, Pemda dan MD3,”terang Nurul.

Ia menegaskan, meski tidak terpilih lagi sebagai anggota DPR, dirinya, akan tetap bekerja di politik, “Saya tetap akan berkomitmen untuk partai saya, dan sekarang ini saya lebih banyak waktu untuk politik,” tukasnya.

Nurul juga akan tetap komit dengan isu-isu yang ia tekuni selama ini, yaitu isu good governance dimana ia terlibat dikemitraan dan partnership, isu-isu tentang gender perempuan, dimana menjadi latar belakang aktifitasnya selama ini, juga di isu lingkungan hidup, HIV AIDS, serta masalah plurarisme multikulturalisme beserta Bhineka Tunggal Ika.

“Saya kira ini yang akan terus saya lakukan, jadi sekali lagi, terima kasih buat dukungan teman-teman semuanya, dan para pemilih saya didapil saya Kerawang, Kab.Bekasi dan Purwakarta,”ujarnya.

10 Catatan Kritis

Di kesempatan ini, Nurul memberikan beberapa catatan kritis tentang penyelenggaraan Pemilu 2014. ertama, terjadi kecurangan dengan berkolusi dengan penyelenggara pemilu. Kedua, memesan suara melalui tim dengan kontrak politik. Ketiga, jika tidak sesuai target maka sisa kontrak tidak dibayar dan atau harus dikembalikan, Keempat, Form C6 yang diperjualbelikan sebagai daftar pemilih dan Kelima, Bom uang pada saat malam sebelum pencoblosan.

Catatan evaluasi  pasca pencoblosan menurut Nurul yang juga anggota dari Fraksi Golkar ini, yaitu, Pertama, kertas C1 yang diberikan PPS tidak berhologram, kedua, kertas C1 yang diberikan hanya berupa foto copy an, ketiga, kedua model diatas dimaksudkan untuk mengganti C1 setelah melakukan perubahan-perubahan pada angka-angka yang dikehendaki dengan menggunakan C1 yang asli dan berhologram, tanda tangan saksi di TPS dipalsukan, keempat, jika caleg menggugat dengan menggunakan copy an C1 yang diperoleh di TPS disebutnya palsu karena tidak berhologram dan hanya foto copy an saja, kelima, menggeser suara partai kepada caleg tertentu yang dikehendaki , keenam, menggeser suara caleg tertentu yang berpotensi mengalahkan caleg yang dikehendaki kepada caleg lain, sehingga kesannya pemenang yang menang dikehendaki dan tidak melakukan kecurangan.

Ketujuh, melibatkan PPK umumnya rekap suara tidak disertai penyetoran kotak dan kertas suara, kotak suara dibuang atau dimusnahkan agar tidak ada bukti, kedelapan, hal seperti diatas diduga terjadi secara masif, anda hanya dapat mengetahuinya jika memiliki saksi disetiap TPS didapil anda, sesuatu hal yang mustahil anda lakukan oleh setiap caleg, karena umumnya caleg tidak menggarap semua dapil tapi terkonsentrasi pada wilayah tertentu saja , kesembilan, angka golput pada penghitungan hasil  KPU berkurang karena banyak kertas suara yang tidak terpakai dicoblos oleh PPS dan PPK untuk memenangkan caleg tertentu, dan sepuluh, kotak suara sudah tidak tersegel artinya sudah dibuka sebelum pleno PPS dilaksanakan.

“Jadi ini 10 poin yang menjadi catatan saya, kemudian saya juga mencatat untuk rekomendasi kedepan, KPU pusat mungkin mereka sudah cukup baik menjalankan mandatnya, menjalankan pekerjaannya tapi ditingkat bawah kita masih melihat bahwa oknum-oknum ini tidak berkerja sesuai dengan sistem yang telah kita persiapkan dengan bagus,”tegasnya.

Ia berharap, dikemudian nanti pendidikan politik harus terus dilaksanakan agar berkembang kesadaran politik bagi setiap warga Negara, “Seperti yang telah dikatakan saya tidak menyalahkan rakyat mungkin rakyat memilih kita, dan mungkin juga suara-suara kita yang digeser kepada caleg-caleg yang lain,”tandasnya.(chan)

2 Comments

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top