PARLEMENTARIA.COM – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan menegaskan, Partai Demokrat berkomitmen penuh mendukung pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto – Sandiaga Uno pada Pemilu bulan April 2019 mendatang.
“Komitmen kami mendukung sepenuhnya pasangan ini. Kita solid mendukung,” tegas Syarief Hasan dalam diskusi bertema “Isu Dua Kaki Demokrat Ganggu Parpol Koalisi?”, di Media Center DPR, Kamis (13/9/2018).
Menurut Syarief Hasan, jika ada diantara kader Demokrat yang tidak mendukung pasangan calon Prabowo-Sandiaga Uno merupakan hal yang biasa. “Hal ini juga terjadi dimana-dimana. Semua partai juga ada kejadian itu, tidak ada partai yang tidak luput dari permasalah itu,” ujar Syarief Hasan.
Dijelaskan, Demokrat sebagai salah satu partai yang berkoalisasi mengusung Prabowo-Sandiaga, agak berbeda dengan PAN dan PKS. Karena PAN dan PKS sudah sejak awal menjalin hubungan berkoalisi.
Jadi istilahnya pada saat mereka melakukan koalisi itu tinggal peresmiannya saja. Selama ini sudah berbulan-bulan mereka sudah melakukan. Sementara Demokrat last minutes baru menentukan. Nah ini perbedaannya,” jelas Syarief Hasan.
Perbedaan kedua jelas Syarief, PAN dan PKS sudah melakukan sosialisasi akan bergabung dengan Prabowo. Sedangkan Demokrat tidak. “Kami baru memutuskan bergabung setelah pak Prabowo bertandang ke kediaman pak SBY. Formalnya tanggal 10 Agustus, jadi belum sebulan,” jelas Syarief Hasan.
Diungkapkan, sebelum Demokrat memutuskan untuk mendukung Prabowo tanggal 10 Agustus itu, SBY menginstruksikan kepada seluruh DPD seluruh Indonesia untuk melakukan survei internal di seluruh kader Demokrat.
Survei itu minta persetujuan atau pandangan apakah mau dukung Jokowi atau Prabowo. Dalam melakukan hasil survei denganmengumpulkan seluruh Indonesia DPD.
“Hasilnya hampir 80 persen mereka memilih Prabowo. Sedangkan yang 20 persen adalah Jawa Timur (Jatim), Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali dan Sulawesi Utara.
Menurut Syarief, masih ada waktu bagi DPP Demokrat untuk meyakinkan mereka yang 20 persen itu untuk mendukung atau memilih Prabowo dengan menyampaikan beberapa argumentasi.
“Menjadi kewajiban kami DPP, meyakinkan kepada mereka yang 20 persen itu agar mereka memilih Prabowo dengan memberikan beberapa alasan. Karena mungkin mereka belum tahu, apa dan kenapa. Mereka kan hanya dihadapkan pada dua opsi: apakah ke Prabowo atau ke Jokowi, ya kan,” jelasnya.
“Jadi kami mengatakan solid, komitmen kami mendukung Prabowo-Sandiaga, kami yakinkan bahwa kami akan usahakan yang 20 persen itu untuk supaya mendukung Prabowo-Sandiaga, dan kami masih punya waktu 6 bulan,” ulasnya lagi. (chan)