PARLEMENTARIA.COM – Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid MA, menyayangkan adanya pihak-pihak yang menyangsikan kesetiaan warga Minang terhadap Pancasila dan NKRI. Padahal kenyataannya banyak tokoh-tokoh Minang yang terlibat aktif dalam upaya-upaya kemerdekaan, seperti Moh. Hatta, Moh. Yamin dan KH. Agus Salim.
“Ketiganya merupakan orang-orang asal Sumatera Barat yang terlibat aktif melahirkan Dasar dan Ideologi Pancasila,” tegas Hidayat pada acara Sosialisasi Empat Pilar, kerjasama MPR RI dengan Yayasan Mutiara Quran Minangkabau (MQM), di Aula Hotel Pagaruyung Kota Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (5/10/2020)
Menurut Hidayat Pihak-pihak yang meragukan kecintaan warga Minang terhadap Pancasila sebagai orang yang kurang membaca sejarah. Karena itu, agar tidak menimbulkan keresahan baru, Wakil Ketua MPR mengajak mereka untuk mempelajari peran dan kiprah orang Minang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Moh. Yamin dan KH. Agus Salim merupakan anggota Kelompok Sembilan yang diketuai Bung Karno dan menghasilkan Pancasila 22 Juni. Pancasila 22 Juni adalah hasil kompromi antara kelompok agamis dan nasionalis dalam menentukan dasar dan ideologi negara,” kata Hidayat Nur Wahid menambahkan.
Sedangkan Moh. Hatta adalah tokoh yang menerima keberatan masyarakat Indonesia Timur terkait bunyi sila pertama Pancasila 22 Juni atau yang biasa disebut Piagam Jakarta.
Bahkan Moh. Hatta jugalah yang mengajak diskusi tokoh tokoh Islam, untuk membahas keberatan masyarakat Indonesia Timur. Dari hasil diskusi itu maka lahirlah Pancasila 18 Agustus yang dipakai hingga saat ini.
Selain itu, kata Hidayat ada juga tokoh Minang yang berjasa mengembalikan NKRI seperti yang dicita-citakan Proklamasi 17 Agustus. Dia adalah M. Natsir Ketua Fraksi Partai Masyumi DPR RIS. Berkat Mosi Integral M. Natsir yang disampaikan dihadapan sidang paripurna DPR RIS pada 3 April 1950, NKRI disepakati untuk kembali digunakan, menggantikan Republik Indonesia Serikat (RIS). (sam)