Polhukam

Effendi Simbolon Sarankan Jokowi Blusukan Lagi Jika Ingin Menang Pilpres

PARLEMENTARIA.COM – Politisi PDI Perjuangan Effendi Simbolon menilai turunnya elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin berdasarkan survei Litbang Kompas karena kesalahan pengelolaan atau cara kerja tim kampanyenya.

“Pak Jokowi terlalu banyak mengikuti acara seremonial. Padahal kalau ingin menang, Jokowi selaku petahana harus mengembalikan cara kampanyenya seperti pada Pilkada DKI dan Pilpres 2014 lalu, yakni blusukan,” sara Effendi kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Sebab, Effendi melihat, cara kerja tim kampenye Jokowi-Ma’ruf belum efektif, dan hanya efektif dipermukaan saja, karena terlalu banyak acara deklarasi-deklarasi. Sementara yang bersentuhan langsung dengan masyarakat malah kurang.

“Saat ini pak Jokowi terlalu banyak dikendalikan oleh ‘iim skoci’ yang mengatur protokoler dan agenda kampanyenya yang kebanyakan menghadiri acara-acara deklarasi. Sudah, tingggalkan saja acara deklarasi-deklarasi itu dan mengandalkan para caleg itu tidak efektif. Sekarang efektif 20 hari lagi. Pak Jokowi harus blusukan lagi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat,” katanya.

Selain itu, dia berharap agar Jokowi mengefektifkan ‘tim kapal besar’ yang ada seperti, PDI Perjuangan untuk bekerja secara maksimal dalam 20 hari ini. “Gunakan partai seperti PDIP itu kapal besarnya, relawannya malas semua dan jangan mengandalkan ‘Tim Skoci. Dan kata pamungkasnya adalah Jokowi blusukan, itu antitesanya Jokowi blusukan,” tambah dia.

Jokowi dinilainya seperti kehilangan figur, padahal Jokowi memiliki ciri khas sendiri yang telah memenangkannya pada Pilkada DKI dan Pilpres 2014. Upaya untuk mengubah citra Jokowi, melalui acara seremonial-seremonial justru malahan menggerus popuritasnya.

“Disebelaah trennya naik, sementara di kita malahan turun, ini harus di waktu yang tersisa. Prabowo itu tidak bisa diatur, sering berbuat kesalahan, tapi kok naik terus. Kembalikan Jokowi seperti ‘Satria Pingit’,” katanya.

Paling tidak menurutnya, dalam 20 hari mendatang Jokowi mengektifkan kampanyenya melalui blusukan di Jawa Barat dan DKI. Jika perlu masuk gorong-gorong lagi seperti dulu, dan tinggalkan acara-acara yang bersifat seremonial.

“Masyarakat merindukan Jokowi seperti yang dulu, apa adanya, tidak diatur-atur. Saya masih optimis, kalau pak Jokowi mau blusukan lagi dan bersentuhan langsung dengan masyarakat akan memenangi Pilpres,” cetusnya lagi.

Effendi menambahkan, dengan blusukan Jokowi bisa mendengar secara langsung permasalahan dan keluhan yang dihadapi masyarakat. Keluhan-keluhanan tersebut, nantinya akan dicarikan solusi untuk diatas di masa periode kedua kepimpinannya.

“Sekali saya katakan antitesanya adalah blusukan, senjata pamungkas Pak Jokowi kalau menang adalah blusukan, kalau perlu mulau dari subuh,” tandasnya. (chan)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top