PARLEMENTARIA.COM – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra dari Fraksi Gerindra mengatakan, pendidikan akhlak mulia bagi anak merupakan tugas bersama dari orang tua, sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Karena dalam kehidupan sehari-hari anak berada dalam ketiga lingkungan tersebut, sehingga pendidikan akhlak mulia di sekolah sama pentingnya dengan pendidikan karakter di rumah.
“Sekolah merupakan tempat sosialisasi yang penting dalam kehidupan siswa. Karena di sekolah anak belajar tentang berbagai peraturan, nilai-nilai dan kultur yang ada di masyarakat, sekaligus menjalankan perannya kelak sebagai orang dewasa yang berakhlak mulia,” kata Sutan.
Dikatakan, pendidikan akhlak hendaknya disesuaikan dengan tahap perkembangan berpikir anak didik. Sehingga pendidikan akhlak mulia di sekolah dapat mengokohkan minat anak didik untuk berperilaku mulia.
Walaupun pendidikan akhlak mulia di sekolah tidak diajarkan pada pelajaran akademik seperti mata pelajaran tertentu, namun pendidikan akhlak mulia sama pentingnya dengan mata pelajaran yang lain.
Karena itu katanya, perlu digiatkan dan ditingkatkan pendidikan akhlak melalui berbagai kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah, maupun kegiatan baru yang diciptakan bersama oleh siswa dan guru.
“Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih jelas mengenai pelaksanaan pendidikan akhlak mulia di sekolah, dengan harapan para siswa tidak hanya cerdas intelektualnya namun juga cerdas emosional dan spiritualnya,” tandas legislator daerah pemilihan Jambi ini.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu beredar video aksi siswa main kuda-kudaan saat jam pelajaran berlangsung di salah satu kelas di Gresik, Jawa Timur. Tak lama setelah itu, kembali viral video berdurasi 54 detik yang memperlihatkan seorang pelajar memperlakukan gurunya dengan tidak hormat.
Kejadian berawal saat guru yang sedang mengajar menegur siswa tersebut karena merokok di kelas. Tak terima, siswa yang masih duduk di bangku SMP tersebut seolah-olah menantang gurunya berkelahi dan mencengkram kerah baju pria setengah baya tersebut. (sam)