Polhukam

Pemilu Harus Hasilkan Pemimpin dan Wakil Rakyat Berkualitas

PARLEMENTARIA.COM – Wakil Ketua MPR Mahyudin menilai sistem Pemilu yang diterapkan sekarang ada nilai positif dan negatifnya. Segi positif rakyat bisa memilih atau menentukan siapa saja wakil rakyat atau pemimpin yang dikehendaki. Namun di sisi yang lain, orang yang tidak pantas pun bisa menjadi wakil rakyat bila memperoleh suara yang cukup.

Demikian dikemukakan Mahyudin dalam diskusi bertema ‘MPR Rumah Kebangsaan Pengawal Ideologi Pancasila dan Kedaulatan Rakyat’, di Media Center, Komplek Parlemen Senayan, baru-baru ini. Pembicara lainnya Irman Putrasidin.

Menurut dia, jika kondisi masyarakat sudah cerdas dan perekonomian telah mapan maka Pemilu yang dilakukan secara langsung akan menghasilkan sesuatu yang ideal. Namun ketika di lapangan kondisi masyarakat terjadi sebaliknya sehingga membuat terjadinya praktek money politic, pembagian sembako, dan praktek lain yang serupa.

“Dengan demikian akan menyebabkan hanya orang-orang yang bermodal yang bisa menjadi wakil rakyat. Banyak kader yang berkualitas tak terpilih karena tak punya modal”, ungkapnya.

Kondisi yang demikian, kata politisi Golkar itu, hanya orang bermodal yang berpeluang besar menjadi wakil rakyat. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas parlemen.

Dia mencontohkan sering dalam Rapat Paripurna DPR, kursi yang ada banyak yang kosong. Itu terjadi karena banyak anggota DPR menyebut tak ada hubungan antara rajin menghadiri rapat atau sidang dengan keterpilihan saat Pemilu.

“Menyedihkan bila saat rapat-rapat komisi tak ada orang. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana sistem Pemilu yang ada diubah dengan lebih mengedepankan terpilihnya sosok-sosok yang berkualitas.” ujar Mahyudin. (chan)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top