PARLEMENTARIA.COM – Tokoh agama berperan penting dalam mewujudkan pemilihan umum yang damai, aman, sukses dan lancar. Selain itu, sangat strategis dalam mendinginkan suasana dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
“Sebab kultur masyarakat kita patron klien, karena perilaku masyarakat sangat dipengaruhi oleh pendapat para tokoh agama,” kata Asrena Kapolri Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, pada Seminar Nasional dan Deklarasi Pemilu Damai yang bertema “Peran Tokoh Agama Di Tahun Politik” yang diselenggarakan Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Hadir pula dalam acara tersebut, Ketua Komisi FKUB KH Abdul Manan, para tokoh lintas agama, termasuk Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi dan Ketua Bawaslu Abhan.
Gatot menambahkan, peran tokoh agama sangat penting dalam mencegah terjadinya perpecahan dalam kontestasi politik. Sebab itu, peran tokoh agama sangat strategi dalam membentuk opini positif masyarakat. Karenanya, lanjut Gatot, Polri menyambut baik kegiatan seminar nasional ini, yakni bagaimana peran tokoh agama dalam menciptakan suasana kesejukkan, serta terlibat aktif dalam memerangi hoaks dan hate speech (ujaran kebencian).
Menurut Gatot, sistem Pemilu kali ini cukup kompleks karena dilaksanakan secara serentak antara Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden, sehingga nantinya akan banyak surat suara saat pemungutan suara. “Namun yang penting, bagaimana pun sistem Pemilu tersebut tidak menimbulkan perpecahan di antara kita,” terang Gatot yang hadir dalam acara itu mewakili Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Sedangkan Komisioner KPU, Pramono Ubaid, mengaku dalam Pemilu itu memang ada persaingan, dan memang sulit dihindari adanya ketegangan karena persaingan tersebut. “Tetapi kita menyelesaikan perbedaan melalui prosedur demokrasi,” tutur Pramono. (KS)