HeadLine

Grand Syekh Al-Azhar: Sesama Umat Islam Jangan Mengkafirkan  

PARLEMENTARIA.COM – Grand Syekh Al-Azhar  Prof. Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb mengimbau kepada umat Islam untuk tidak mengklaim diri sebagai pihak yang paling benar sembari menganggap pasti salah kelompok-kelompok di luar dirinya.

 

“Tidak boleh mengatakan hanya saya yang paling benar, sementara yang lain tidak,” kata  Syekh ath-Thayyeb saat berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (2/5) malam. Kedatangannya disambut hangat oleh Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj serta pengurus lain.

 

Menurut Syekh ath-Thayyeb, monopoli kebenaran bukanlah tindakan yang tepat. Islam melarang penganutnya untuk memvonis kafir sesama kelompok ahli qiblat. “Jangan mengkafirkan yang shalat dengan kiblat yang sama,” ujarnya.

 

Syekh ath-Thayyeb mengaku kedatangannya di Indonesia adalah bagian dari agenda memperkuat Islam moderat. Karena itu ia mengingatkan kaum Muslimin untuk fokus pada titik persamaan ketimbang perbedaan di kalangan umat Islam, baik kelompok sufi, Wahabi, Ahlussunnah, Syiah, dan lainnya.

 

Sementara kiai Said Aqil Siroj mengatakan bahwa perjuangan Nahdlatul Ulama sejalan dengan Al-Azhar. Kesamaan itu dilihat dari penyampaian Grand Syekh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb, Al-Azhar merupakan bentengnya Islam Ahlussunnah wal Jamaah sehingga memperkuat perjuangan NU di dunia global.

 

Sejak  30 April, Grand Syaikh Al-Azhar Syekh Ahmad ath- Thayyeb tiba di Indonesia untuk menghadiri sejumlah pertemuan. Di antaranya adalah KTT Ulama dan Cendekiawan untuk Moderasi Islam yang diselenggarakan oleh Unit Kerja Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP) dan Pertemuan Alumni Al-Azhar di Solo, Jawa Tengah.

 

Syekh Ahmad Muhammad ath-Thayyeb adalah Grand Syeikh Al-Azhar As-Syarif ke-44. Jabatan tersebut diembannya sejak tahun 2010, menggantikan pendahulunya SyeikhMuhammad Sayyid al-Thanthawy. Ahmad ath-Thayyeb lahir di Qena, Mesir bagian selatan pada 3 Shafar 1365, yaitu bertepatan pada 6 Januari 1946. Nasabnya bersambung kepada Rasulullah Saw. melalui Imam Hasan. Beliau dikenal sebagai penganut al-Asy’ari dalam mazhab aqidah, Maliki dalam mazhab fiqih, dan Khalwati sebagai tarekat Sufinya. (ks)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top