Polhukam

Lomba Kritik DPR Berhadiah ‘Sepeda Motor Dilan’

PARLEMENTARIA.COM – DPR menggelar Lomba Kritik DPR 2018 berhadiahkan sepeda motor seperti yang digunakan dalam film Dilan dan uang tunai puluhan juta rupiah. Kegiatan tersebut sekaligus menyonsong HUT DPR Agustus mendatang.

“Semangat kami mendorong diadakannya lomba kritik DPR ini karena kritik adalah pupuk. Saya ingin DPR tumbuh besar karena diberikan pupuk kritik. Tanpa kritik, kita tidak tahu dari mana kita akan memulai untuk melakukan perbaikan,” kata Ketua DPR Bambang Soesatyo, di Media Center DPR, Kamis (19/4/2018).

Bamsoet, begitu dia akrab disapa, mengharapkan semua pihak dapat ikut mendukung acara tersebut agar DPR dapat mengetahui hal-hal apa saja yang seharusnya perlu diperbaiki dari DPR.

“Kalau kita tidak mau dikritik, maka tidak fair. Kami bersikap terbuka. Silahkan kritik kami sekeras-kerasnya, dan kami akan melakukan perbaikan,” ujar Bamsoet.

Dikatakan, DPR sekarang bukanlah DPR yang dahulu. Ini adalah DPR millennial yang terbuka. Seluruh Pimpinan DPR mempersilahkan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk datang ke DPR, melihat DPR dari dekat dan DPR terbuka bagi informasi apapun.

Karena itu dia mengharapkan masyarakat untuk mengikuti lomba tersebut. Ada dua kategori yang dilombakan, yakni kategori esai, maksimal 500 kata dan kategori meme (bisa gambar, karikatur, dan video berdurasi 2 menit). Tidak ada topik khusus dalam Lomba Kritik DPR.

Dewan juri terdiri dari 5 orang, yaitu Profesor Siti Zuhro (pakar politik dari LIPI), Profesor Bambang Wibawarta (pakar budaya dari UI), Profesor Martani Huseini (pakar manajemen), Cak Lontong (seniman), dan Effendi Gazali, PhD (pakar komunikasi politik).

Batas waktu lomba akan berlangsung sejak tanggal 19 April hingga 15 Agustus 2018. Kritik dapat dikirimkan ke Email: lombakritikterbaikDPR@gmail.com serta lombakritikterbaikDPR@yahoo.com, dan media sosial Instagram: @lombakritikterbaikDPR, Facebook: lombakritikterbaikDPR, dan Twitter: @lombakritikDPR.

Effendi Gazali selaku ketua tim juri menjelaskan, walau lomba terbuka lebar untuk kreativitas, namun dewan juri akan mencari karya kritik yang mengarah ke tiga hal, yakni kinerja, pernyataan, dan sikap politik dari anggota maupun pimpinan DPR, atau DPR secara keseluruhan.

“Yang harus diingat oleh peserta, tentu saja menempatkan pengakuan dan penghormatan terhadap Bhinneka Tunggal Ika. Jadi kritik yang bertentangan dengan prinsip dasar tersebut akan ditolak. Demikian pula juri akan langsung menolak kandungan hoaks dan ujaran kebencian,” jelasnya.

Pemenang pertama masing-masing kategori mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp10 juta, pemenang kedua Rp 7 juta dan pemenang ketiga mendapatkan hadiah Rp 5 juta. Untuk yang terbaik dari kedua kategori akan mendapatkan hadiah n sepeda motor seperti yang digunakan dalam film Dilan. (chan)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top