JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menilai Muhammadiyah sebagai penganut moral politik yang sangat tinggi, patut diteruskan. Sebagaimana yang pernah ditunjukkan Ki Bagus Hadikusumo, Kahar Moezakir dan Kasman Singodimejo.
Karena itu sudah sepatutnya dalam Tafsir At Tanwir yang sedang disusun oleh Pimpinan tarjih dan tajdid PP Muhammadiyah juga dicantum soal etos politik. Bukan hanya etos kerja, ekonomi dan sosial. Karena sesungguhnya etos politik yang sudah ditunjukkan para pendahulu muhammadiyah patut ditiru dan diteruskan para politisi. Baik yang berasal dari muhammadiyah sendiri, maupun politisi Indonesia pada umumnya.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua MPR saat hadir dan menyampaikan sambutan pada Launching Tafsir At Tanwir Muhammadiyah, yang disusun oleh Pimpinan Tarjih dan Tajdidi PP Muhammadiyah. Acara tersebut berlangsung di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (13/12).
Keberadaan pembahasan soal etos politik dalam Tafsir At Tanwir, kata Hidayat akan menjadi petunjuk bagi politisi Muhammadiyah dalam menerjuni dunia politik. Ini penting agar mereka bisa tetap mempertahankan moral politik yang tinggi, seperti ditunjukkan para pendahulunya.
“Kalau tidak ada, jangan disalahkan jika politisi muda tidak memiliki tauladan yang benar dalam menjalankan kegiatan politiknya”, kata Hidayat menambahkan.
Selain menyoal etika politik, Tafsir At Tanwir Muhammadiyah ini menurut Hidayat merupakan tafsir yang sangat menarik. Tafsir tersebut sangat dibutuhkan warga Muhammadiyah, meskipun saat ini sudah terdapat banyak tafsir Al Quran. Salah satu yang membuat Tafsir At Tanwir itu menarik adalah, kitab tersebut dibuat secara bersama-sama, oleh 15 orang. Sehingga diharapkan bisa memberikan hasil yang maksimal.
Tafsir At Tanwir Muhammadiyah yang di Launching merupakan kitab yang pertama, dari 30 juz yang diharapkan. Rencananya, tafsir itu barus akan selesai dalam tujuh tahun yang akan datang. Saat ini Tafsir At Tanwir Muhammadiyah jilid satu, itu sudah dicetak untuk memenuhi animo masyarakat yang ingin memiliki. (esa)