PEKANBARU— Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau menyebut, hingga kini sekitar 200 dari total 1.641 desa/kelurahan pada 12 kabupaten/kota belum teraliri listrik.
“Sampai akhir tahun ini, sekitar 200 desa di Riau belum berlistrik. Ini menjadi fokus kita dengan PLN, agar di tahun 2017 sudah berkurang,” papar Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau, Syahrial Abdi, Selasa (13/12).
Ia menjelaskan, mayoritas desa itu berada di daerah dengan sistem kelistrikan terisolasi, seperti di Kabupaten Indragiri Hilir dan merupakan wilayah desa terbanyak belum berlistrik PLN.
Awal tahun ini, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) No.4/ 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
Dengan Perpres ini, diharapkan dapat mendorong megaproyek pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 Mega Watt secara nasional, dan khususnya di Riau sendiri bakal terang tahun 2019.
“Kita sudah bersinergi dengan PLN setempat, agar diikuti kabupaten/kota di Riau. Tidak ada lagi, ego sektoral karena kita ingin meminimalisir jumlah desa belum teraliri listrik,” ucapnya.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Rokan Hulu, Yusmar Yusuf pernah berujar, di wilayahnya terdapat sembilan desa di tiga kecamatan seperti kepenuhan hingga kini belum berlistrik.
Padahal PLN Rayon Pasirpengaraian telah menargetkan sampai akhir tahun 2016, desa-desa di tiga kecamatan sudah dapat teraliri listrik dari sistem isolated atau sistem mengatur pendistribusian wilayah sendiri.
Menurutnya, kondisi tersebut terjadi tidak terlepas dari masih rendah ketersediaan daya listrik di wilayah itu yakni baru sekitar 30 Mega Watt dengan memiliki total 16 kecamatan.
Permintaan akan kebutuhan daya listrik terus meningkat di daerah itu, sebab PLN terus gencar merealisasikan program pemasangan seribu pelanggan baru.
“Untuk penuhi kebutuhan listrik, maka rasio elektrifikasi di Rohul harus terus ditingkatkan jadi 90 persen atau terpenuhi daya listrik capai 80 MW,” tutur Yusmar. (anta)