PADANG — Pemprov Sumbar berencana akan mengirimkan bantuan untuk korban bencana gempa di Aceh. Bantuan yang dijanjikan Pemprov Sumbar ini selain obat-obatan juga logistik berupa rendang. Disepakati, satu SKPD Pemprov Sumbar menyiapkan satu kilogram rendang.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengaku siap membantu korban gempa Aceh. Pemprov Sumbar sudah mempersiapkan semuanya dan akan mengirim mobil pembawa logistik ke sana. “Iya, kita akan kirim ke sana yang berisi bantuan dari Baznas, masyarakat, dan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Untuk logistik yang kita kirim yaitu rendang,” ujar Irwan usai membuka kegiatan sosialisasi layanan unggulan Samsat, di kantor Samsat Padang, Kamis (8/12).
Gubernur melanjutkan, alasan memilih rendang karena ketahanan rendang lebih lama dan tidak cepat basi dibandingkan yang lain. Selain itu, Sumbar juga akan mengirim tim relawan dan BPBD Sumbar sekaligus membawa obat-obatan. Terkait kemungkinan adanya warga Sumbar yang ikut menjadi korban gempa, Irwan mengaku belum mendapatkan informasi. “Kita akan cari tahu segera dan akan berkoordinasi dengan instansi terkait, apa ada warga Sumbar ikut jadi korban,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Badan Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Sumbar, Nasridal Patria, melalui Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Povinsi Sumbar Pagar Negara, menyebutkan, BPBD Sumbar telah berkoordinasi dengan seluruh SKPD Provinsi Sumbar untuk mengalang dana kemanusian untuk Aceh. “Kita rapatkan dengan beberapa SKPD, apa bantuan yang akan diberikan untuk korban gempa Aceh, yakni berupa personil atau dana,” paparnya.
Dijelaskan Pagar, BPBD Sumbar telah mendapatkan konfirmasi dari Dinas Sosial bahwa Baznas akan membantu, sambil konfirmasi bantuan lainnya, karena setelah Jumat tim akan berangkat.
Terkait dengan rencana pengiriman rendang, kata Pagar, dari rapat bersama SKPD, sudah ada kesepakatan masing-masing SKPD menyumbang satu Kilogram rendang. “Kita akan inventarisir semua bantuan dan akan dilakuan pengiriman oleh tim secepatnya,” tuturnya.
Sementara itu PT Semen Padang mengirim tim kemanusiaan untuk membantu korban bencana gempa Aceh. Tim beranggotakan 16 orang itu dilepas Direktur Utama PTSP, Benny Wendry di kantor pusat PTSP, Kamis (8/12).
Ini merupakan tim kedua yang dikirim PTSP ke lokasi bencana gempa Aceh. Sehari sebelumnya atau pada hari H bencana, PTSP juga sudah mengirim tim beranggotakan 3 orang yang merupakan tim Advance untuk melakukan assesment di lokasi bencana.
“Tim yang kita turunkan ini untuk melakukan misi kemanusiaan di Pidie Jaya, daerah yang baru saja luluh lantak oleh gempa 6,5 SR kemarin. Ini merupakan bentuk partisipasi Semen Padang dalam penanggulangan bencana gempa di Pidie Jaya. Mudah-mudahan apa yang kami lakukan dapat meringankan beban korban,” kata Benny Wendry usai melepas tim tersebut. Benny juga menuturkan bahwa tim yang berangkat ke Aceh ini lewat jalur darat. Paling lambat, Sabtu, sudah sampai di lokasi bencana.
Benny mengatakan, tim terdiri dari anggota TRC, tenaga medis yang berasal dari Semen Padang Hospital. Tenaga medis itu terdiri dari satu dokter, dua perawat dan satu apoteker. ”Kami belum bisa pastikan sampai kapan tim di lokais bencana, tergantung kondisi di lapangan nantinya,” ungkap Benny.
Wakil Koordinator TRC, Edi Fahrizal menyebut bahwa selain mengirim anggota TRC, relawan, Semen Padang juga mengirim logistik berupa satu unit tenda pleton dan dua unit tenda posko untuk menampung korban gempa.
Kemudian, kata dia, juga dikirim peralatan berupa genset beserta penerangannya sebanyak dua unit, serta radio rig, power supply, antene, dan velt bed sebanyak delapan unit.
“Selain itu, kami juga akan mengirim pakaian layak pakai. Namun untuk jumlahnya belum bisa dipastikan, karena tim advance yang berangkat kemarin tengah melakukan pendataan terhadap korban gempa,” ujar Edi Fahrizal.
Tim relawan juga dikirim Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) untuk membantu penanganan korban gempa. Tahap awal, FMM mengirim tiga relawan yang akan berangkat melalui jalur udara ke Medan. “Ini merupakan wujud kepedulian kita, hari ini (Kamis, red) kita berangkatkan tim advance terdiri dari tiga orang, mereka berangkat sore dari Padang ke Medan, nanti akan di lanjutkan dengan jalur darat menuju Pidie. Sedangkan besok (Jumat), kita berangkatkan dua mobil yang terdiri dari 12 relawan,” terang Irfianda Abidin, Koordinator FMM.
Tim pertama FMM membawa sejumlah barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. “Selain membawa uang tunai yang akan dipergunakan untuk membeli kebutuhan pokok masyarakat di sana, rombongan juga membawa 100 lembar baju baru dan 40 set perlengkapan salat. Nanti kita juga akan mendata apa saja kebutuhan yang paling utama dibutuhkan masyarakat untuk dibawa tim selanjutnya,” sambungnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah berkordinasi dengan sejumlah ormas di Aceh untuk membagun posko bantuan disana, “Kita akan kita gabung satu posko degan Ormas dan relawan lainnya di sana, sehingga memudahkan dalam menyalurkan bantuan,” sambungnya.
Sementara itu, Imam Abu Qoila, salah seorang relawan yang akan berangkat menggunakan mobil (tim kedua), mengatakan bahwa pihaknya juga akan membawa dua orang dokter untuk membantu korban disana. “Kita yang berangkat ini tentunya adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan sehingga akan mempercepat penanganan masalah disana,” terangnya. (hal)