JAKARTA– Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) berusaha mencetak cendikiawan dengan meluncurkan Sekolah Pemimpin Nasional (SPN) ICMI angkatan pertama serta Silaturahmi Kerja Nasional (Sikernas).
“Mudah-mudahan ICMI terus hidup terpelihara dan di tangan ICMI berkibar tidak hanya bendera ICMI tapi kecendekiawan di seluruh Indonesia,” kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie dalam sambutannya kemarin.
Acara itu dihadiri oleh Wakil Presiden RI HM Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewan Penasehat ICMI, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang juga Ketua Dewan Pakar ICMI, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan sejumlah pengurus teras ICMI termasuk Priyo Budi Santoso dan Jafar Hafsah.
Jimly mengatakan, ICMI ingin memperkenalkan kepemimpinan politik Indonesia yang berpenghayatan Pancasila dan UUD 1945.
“Bila dipercaya menjadi pemimpin, jadilah pemimpin untuk semua kelompok. Pemimpin yang merakyat adalah pemimpin untuk semua golongan dan lapisan.”
Dilatakan, silahturahim nasional ini juga penting untuk persatuan dan sinergi keumatan dan kebangsaan secara lebih produktif untuk kemajuan.
“Tekad untuk bersatu dalam keragaman dan bersinergi untuk kemajuan semakin terasa penting di tengah dinamika tarik- menarik politik identitas antara idealis spirit kebangsaan yang majemuk dengan realitas tribalisme multikultural,” demikian Jimly Asshiddiqie. (art)