TANJUNGPINANG – Dalam rentang waktu 7 tahun terakhir, jumlah temuan kasus penderita HIV/AIDS menunjukkan peningkatan. Sebanyak 1.103 warga Tanjungpinang terjangkiti virus mematikan itu.
Dari data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang selama periode 2009-2016 telah ditemukan 750 pengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan 353 penderita Acquired Immunodeficiency Syndrome (Aids).
“Jadi ada temuan sekitar 1.103 orang yang terjangkit penyakit yang belum ada obatnya ini. Selain itu sebanyak 180 orang diantaranya telah meninggal dunia karena penyakit yang menyerang kekebalan tubuh itu,” ungkap Kepala Dinkes Kota Tanjungpinang, Rustam, Rabu (30/11).
Berdasarkan klasifikasi penderita HIV/AIDS, jelas Rustam, penderita terbanyak adalah laki-laki yakni sebanyak 418 orang, sedangkan perempuan 332 orang.
Lanjutnya, sebanyak 578 pengidap HIV ditemukan pada usia produktif yaitu 25-49 orang, 87 pada usia remaja 15-24 tahun, 5 anak usia 5-14 tahun dan 23 merupakan balita usia kurang dari 5 tahun.
Para penderita HIV/AIDS ini, tambahnya, terklasifikasi berasal dari berbagai kelompok masyarakat. Sebanyak 391 pengidap HIV memiliki riwayat pelanggan seks (klien), 200 pengidap merupakan ibu rumah tangga dan balita, 100 pengidap adalah wanita pekerja seks, 13 lelaki seks lelaki, 21 waria dan 25 warga binaan pemesyarakatan.
“Tingginya kasus HIV diantara para ibu rumah tangga dan anak balita merupakan keprihatinan bagi kita semua. Karena pada hakekatnya HIV pada ibu rumah tangga bisa dicegah dengan perilaku seks aman dari pasangan para ibu rumah tangga tersebut,” ungkap Rustam.
Demikian juga, kata Rustam, kasus HIV pada balita tidak perlu terjadi jika para ibu hamil semuanya memeriksakan kehamilannya pada fasilitas kesehatan yang baik.
“Kemudian minum ARV pencegahan jika ditemukan positif, melahirkan dengan bedah sesar dan menyusui bayi dengan persyaratan tertentu yang dipenuhi,” terangnya.
Saat ini, kata Rustam Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan terus melakukan sosialisasi dan pembinaan agar penderita HIV/Aids tetap bisa hidup layak dan tidak semakin menyebar.
“Screening bisa dilakukan dipuskesmas-puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang. Karena semakin banyak ibu hamil yang melakukan pemeriksaan, akan semakin cepat diketahui statusnya dan bisa cepat pencegahan yang dapat dilakukan,” harapnya.
Untuk itu, di Hari AIDS Sedunia Tahun 2016 ini, pada 1 Desember, Rustam mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk dapat mempraktekkan kehidupan seks yang aman.
“Saya menghimbau para ibu hamil untuk semuanya memeriksakan kehamilannya sesuai standar dan melakukan tes HIV, juga sifilis dan Hepatitis agar bayinya terlindung dari penularan penyakit. Mari kita semua berubah demi masa depan gemilang tanpa penularan HIV,” tutupnya. (hk/chan)