AKARTA– Wakil Ketua DPR RI yang membidangi industri dan pembangunan, Agus Hermanto meninjau lapangan Panas Bumi PT Pertamina Geothermal Energy Kamojang, Jawa Barat, Senin (28/11). Dalam kunjungan ini Agus didampingi Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin dan Direktur Indonesia Power Eri Prabowo.
Kunjungan kerja ini sebagai tindak lanjut kesepakatan Senior Official Meeting (SOM) tentang pengembangan panas bumi di Indonesia. Tinjauan lapangan ini merupakan pionir perluasan tempat pemanfatan panas bumi nasional.
Dalam kunjungannya, Agus berkomitmen untuk mendorong semua pemangku kepentingan, baik Kementerian ESDM, Kementerian LHK, BUMN penyedia panas bumi dan lembaga lainnya yang bersangkutan untuk memaksilamlan pemanfaatan panas bumi.
Politisi senior Partai Demokrat ini akan melakukan pengawalan untuk penguatan regulasi teknis guna pemanfatan panas bumi. Tujuannya mendukung program prioritas pembangunan pembangkit listrik 35.000 mega watt, yang telah dicanangkan pemerintah.
“Kita tetap akan mendorong terus sembari memperkuat masalah regulasinya. Sehingga bagi yang menggunakan memiliki ragulasi yang mantap. Lebih terkendali dan menguatkan geothermal,” anggota dewan pembina partai berlambang bintang mercy itu.
Persoalan regulasi realisasi pemanfaatan panas bumi, kata Agus, saat ini yang diperlukan adalah peraturan pemerintah untuk menata pemanfatan panas bumi. Setelah itu diikuti dengan penerbitan peraturan menteri yang menentukan harga jual-beli panas bumi.
“Kita menunggu PP pemanfaatan panas bumi, karena ini akan digunakan untuk pembangkit listrik. Apabila PP sudah keluar akan diikuti dengan permen, yang menyatakan harga dari geothermal sehingga memberikan kemantapan bagi pengusaha-pengusaha geothermal yang menggali dan menyediakan geothermal.”
Dia juga menyempatkan kunjungan ke laboratorium PGE Area Kamojang, setelah itu dilanjukan ke sumur produksinya. Saat di lapangan Agus menegaskan kembali akan menguatkan pemanfaatan geothermal guna mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.
“Minyak bumi sebentar lagi bisa habis. Tetapi geothermal memiliki sifat keberlanjutan, terus-menerus akan ada. Kita harus mendorang semuanya, regulasinya harus betul-betul dikuatkan. Kita harus punya keinginan bersama untuk menguatkan geothermal,” ujar Agus.
Soal kelestarian lingkungan juga tidak luput dari perhatian Agus, menurutnya penggunakan geothermal ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan energi fosil.
“Kita juga harus memperhatikan lingkungan. Kita sudah menandatangani COP 21 di Paris mengenai dampak lingkungan. Ikut melestarikan lingkungan dunia dengan penggunaan geothermal. Geotermal menghasilkan energi yang ramah lingkungan, baru serta terbarukan,” demikian Agus Hermanto. (art)