HeadLine

Gatot Nurmantyo Ajak Mahasiswa Cegah Provokasi dan Usaha Pecahbelah Bangsa

JAKARTA– Mahasiswa adalah salah satu alat pemersatu bangsa. Dengan begitu keberadaan mahasiswa bisa menjadi bagian untuk mencegah potensi-potensi ancaman yang dapat memecahbelah persatuan bangsa Indonesia.

Karena itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak para mahasiswa untuk mencegah provokasi yang dapat memecah belah anak bangsa.

“Mari kita cegah hasutan, provokasi dan adu domba. Saya yakin mahasiswa itu adalah bagian dari pemersatu bangsa Indonesia,” kata Gatot saat menjadi pembicara utama di Seminar Nasional Peningkatan Ketahanan Bangsa untuk Menjaga Keutuhan NKRI, di Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung seperti siaran pers yang diterima Parlementaria.com, Rabu (23/11).

Dikatakan jenderal bintang empat tersebut, reformasi 1998 bisa terjadi karena semangat para mahasiswa saat itu. “Dan sekarang ada ancaman terhadap negara, mahasiswa juga jadi pemersatu bangsa,” kata dia.

Menurut Gatot, Indonesia adalah negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) dan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan pantai terpanjang di dunia kedua (95 juta km) menjadikan Indonesiasebuah negara yang menjanjikan dari aspek sumber daya alamnya.

“Indonesia itu kaya, SDA yang melimpah dan bahkan Indonesia menjadi negara kepercayaan konsumen tertinggi nomor tiga di dunia,” kata dia.

Karena itu, kata dia, dengan potensi SDA besar dan wilayah yang luas, potensi ancaman untuk Indonesia hadir dari berbagai aspek dan salah satunya ialah di wilayah Laut China Selatan, perbatasan wilayah Australia dan wilayah Darwin, Australia hanya berjarak 90 km dari pulau terluar Indonesia yakni Masela.

“Kemudian ada Blok Masela punya kandungan gas dan minyak di bawah permukaan air laut. Segi jarak itu tidak terlalu jauh dengan Australia,” ujar dia.

Lebih lanjut ia mengatakan ancaman juga Indonesia juga bisa berbentuk narkotika dan terorisme atau ideologi menyimpang.
“Jadi, sekarang semua latar belakang atau sekitar 70 persen (ancaman dan konflik karena) energi. ISIS saja latar belakang energi. Bukan bicara lagi ideologi atau agama,” demikian Gatot Nurmantyo. (art)

1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top