JAKARTA – Ketua DPR RI Ade Komarudin Akom pun tidak ingin persatuan bangsa menjadi terkoyak dan terganggu hanya karena pelaksanaan Pillkada DKI Jakarta dan dia menginginkan persatuan bangsa selalu dijunjung tinggi.
“Kita gak boleh membayar mahal persatuan nasional hanya karena Pilkada DKI. Kita berharap agar ke depan tidak terjadi lagi benturan yang tajam seperti di masa lalu, cukuplah di tahun 1998,” kata Ade Komarudin ketika menerima Forum Silaturahmi Anak Bangsa (FSAB) di Gedung DPR, Selasa, (15/11).
Ia mengingatkan agar masyoritas tidak menindas yang minoritas. Keduanya harus dapat saling berhubungan harmoni dalam persatuan bangsa. “Jangan sampai juga mayoritas menindas minoritas. Kita tidak boleh lagi membedakan suku, agama, etnis. Pokoknya yang penting adalah warga negara Indonesia, Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan supaya negara ini tetap utuh.” tegasnya.
Akom, begitu dia akrab disapa, tidak ikhlas negeri ini menjadi terganggu stabilitasnya hanya karena momentum Pilkada DKI. “Saya terus terang saja sangat tidak ikhlas kalau negeri ini terkoyak hanya karena Pilgub DKI,” tandas alumni UIN Jakarta ini.
FSAB kata Akom, harus memberikan perhatian menjadi suri tauladan bagi yang lain. “Bapak-ibu adalah para anak dari tokoh besar di negeri ini pada masanya, yang berbeda pendapat sangat jauh, bahkan mungkin sampai pertumpahan darah, bisa bersatu. Apalagi yang sekarang hanya karena Pikada DKI,” ujar Akom.
Politisi Golkar ini menuturkan agar FSAB ini dapat menjadi role model untuk saling memaafkan dan melihat masa depan untuk menentukan sikap dan tindakan. “Kita harus hormati keanekaragaman. Saya minta tolong agar FSAB ini menjadi role model bagi sikap memaafkan, melihat masa depan. Tolong ditularkan pada masyarakat lainnnya,” jelasnya. (esa)