PAINAN – Jembatan penghubung antar Kampung Koto Panai dengan Kampung Koto Marapak di Kenagarian Punggasan, Kecamatan Linggo Saribaganti, Kabupaten Pesisir Selatan (Pesel), ambruk tanpa sebab yang jelas.
Walinagari Koto Panai, H. Muhklis kepada Haluan mengatakan, jembatan berkonstruksi beton dengan ukuran panjang sekitar 12 meter tersebut, mengalami patah tengah sekitar dua bulan yang lalu, dan hingga saat ini masih dibiarkan saja, tanpa terlihat ada upaya perbaikan kembali. “Jembatan penghubung yang dibangun pada tahun 2011 lalu, dengan APBD Kabupaten, hingga saat ini belum ada keterangan yang jelas apa penyebab jembatan tersebut tiba-tiba ambruk. Akibatnya masyarakat berinsiatif untuk membangun kembali sebuah jembatan darurat yang terbuat dari susunan pohon kelapa agar bisa dilewati kembali,” terangnya kepada Haluan, Senin (7/11).
Dijelaskannya, sebanyak 87 kepala keluarga (KK) dengan 240 jiwa, di kampung tersebut, bergerak pada sektor pertanian dan perkebunan. Namun, akibat ambruknya jembatan itu membuat masyarakat setempat menjadi kesulitan untuk mendapatkan akses keluar masuk antar kampung mereka. “Jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses bagi masyarakat sekitar, diperkirakan sekitar 80 persen mereka kesawah dan keladang untuk mengolah hasil padi, jagung, dan getah karet. Dan setiap hari pula mereka menempuh jembatan rusak itu. Padahal kondisinya sangat berisiko untuk dilewati, namun mereka masih nekat saja untuk melintasinya,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Efrizal BY (32), warga setempat. Ia berharap kepada Pemerintah Daerah/Provinsi agar turun kelapangan dan segera memperbaiki jembatan penghubung yang ambruk di kampung koto Panai tersebut. “Karena jembatan ini merupakan satu-satunya akses penghubung bagi warga untuk menyebarang ke kampung-kampung lain, begitu juga dengan anak-anak sekolah. Dahulu sudah pernah ada anak sekolah yang jatuh dan tercebur bersama sepeda motornya kebawah, beruntung saat itu masih selamat, cuma saat itu korban hanya kehilangan Hp saja. Kami takut hal ini akan terjadi lagi di kemudian hari, karena mengingat cuaca saat ini musim hujan, tentunya jembatan darurat yang terbuat dari susunan batang kelapa itu sangat licin,” katanya saat itu.
Pasca ambruknya jembatan tersebut, menurutnya dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk juga akibat adanya kesalahan dalam perencanaan pembangunan, pelaksanaan, operasional atau juga kesalahan dalam hal pemeliharaannya.(hal)