JAKARTA– Sosialisasi Empat Pilar MPR di Kutacane, Provinsi Aceh Darussalam dilakukan lewat pagelaran seni. Kegiatan ini selain memasyarakatkan Empat Pilar sekaligus melestarikan budaya tradisional setempat.
Anggota MPR Fraksi PAN Muslim Ayub yang mewakili pimpinan MPR mengatakan, pemanfaatan seni budaya sebagai media sosialisasi karena merupakan salah satu sarana efektif.
“Seni budaya telah menjadi bagian penting dalam kehidupan keseharian masyarakat, baik masyarakat di perkotaan maupun masyarakat pedesaan,” kata seperti siaran pers MPR yang diterima Parlementaria.com, Senin (7/11) pagi.
Menurut Muslim, seni budaya tradisional memiliki basis penggemar atau peminat yang fanatik berjumlah besar sehingga diharapkan pesansosialisasi dapat tersampaikan.
Sejumlah seni dipagelarkan antara lain Tangis Dilo/Lagam Alas, Tari Dampeng Singkil, Tor Tor Etnik Batak dan Saman Saraingi Etnik Gayo. Juga pertunjukan musik Rangkaian Bunga Kopi dari Jakarta.
Bupati Aceh Tenggara Hasanuddin Beruh menjelaskan, ada 11 etnik di Aceh Tenggara sehingga dijuluki sebagai miniatur Indonesia.
Meski selama ini etnik-entik di Aceh Tenggara dapat hidup berdampingan dengan baik tetapi sosialisasi Empat Pilar MPR memang perlu sebagai bekal untuk terwujudnya nilai-nilai Empat Pilar dalam kehidupan masyarakat. “Diharapkan, nilai Empat Pilar MPR ini bisa diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” demikian Hasanuddin. (art)