JAKARTA – Ada tujuh calon Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR yang lulus seleksi adminstrasi yang dilakukan panitia seleksi jabatan pimpinan tinggi madya yang diketuai Sekjen DPR Winantuningtyas Titi Swasanany. Ketujuh orang tersebut adalah Damayanti, Rahayu Setya Wardani, Setyanta Nugraha, Djaka Dwi Winarko, Mardian Umar, Rudi Rohmansyah dan Karjono.
Ketujuh orang tersebut mengikuti seleksi tahap kedua berupa penulisan makalah yang berlangsung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (07/10/). “Alhamdulilah, pagi hari ini kita diberikan kelancaran untuk melaksanakan kegiatan hari ini,” Winantuningtyas Titi saat membuka seleksi untuk memperebutkan kursi Sekjen DPR tersebut
Menurut Winantuningtyas Titi Swasanany, pendaftaran seleksi jabatan pimpinan tinggi Madya itu telah dilakukan secara terbuka. Dari pendaftaran berlangsung secara online ada 16 orang yang mendaftar dari berbagai lembaga maupun kementerian. Namun, hanya 7 orang berhasil lulus ke tahap selanjutnya yaitu penulisan makalah.
Menurut Win, seleksi tahap dua ini cukup penting karena menjadi salah satu tolak ukur seberapa jauh pendalaman peserta terkait fungsi serta peran Setjen sebagai supporting system dalam meningkatkan kinerja dewan. Setelah itu, pada tahap selanjutnya, Panitia Seleksi akan melibatkan pihak ke-tiga untuk melakukan evaluasi dan assessment.
Dia berharap proses seleksi tepat waktu sesuai dengan yang direncanakan. “Kita mengusahakan supaya berjalan tepat waktu sehingga sesuai dengan time-schedule yang sudah diberikan, karena sangat mepet dan kita tidak punya waktu panjang,” ujar Winantuningtyas Titi yang akan memasuki masa pensiun Desember nanti.
“Nanti ada assessment yang akan melibatkan pihak ketiga, yang punya kompetensi untuk melakukan itu. Jadi, masih ada tahapan lagi seperti wawancara dan kita harapkan juga ada semacam medical check-up,” jelasnya.
Kepada peserta yang terpilih nantinya, Win berharap kompetensi peserta terpilih semakin ditingkatkan dan harus memiliki integritas. Mengingat, jabatan sekjen cukup dinamis dan jam kerjanya yang tidak terbatas waktu.
“Tantangan ke depan itu lebih berat, sekarang pun dinamikanya luar biasa tinggi, bahkan tidak kenal waktu, jadi harus ada keikhlasan dan tentu harus berintegritas. Tidak hanya cepat tetapi juga harus cerdas,” tandas wanita yang menjabat Sekretariat Jenderal sejak tahun 2013 itu. (esa)