JAKARTA – Pengurus Persatuan Seniman Komedi Indonesia (Paski) Jawa Barat menemui Wakil Ketua DPR Korpolkam Fadli Zon, di Gedung DPR, Rabu (02/11). Dalam pertemuan tersebut, komedian Komeng sebagai pemimpin Paski mengusulkan untuk menjadikan tanggal 27 September sebagai Hari Komedi Nasional.
Fadli Zon menyatakan dukungannya terhadap seniman-seniman komedi kerena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pegiat kebudayaan. “Saya kira seni dan budaya itu adalah bagian terpenting dalam hidup kita, jati diri kita, hingga identitas kita sebagai bangsa, maka dari itu saya menerima sebagai bagian dari kelompok-kelompok masyarakat yang perlu untuk di dukung,” kata Fadli Zon.
Dalam pertemuan tersebut, Fadli Zon selaku Penasehat Paski Jabar juga menilai bahwa kebudayaan bernilai lebih tinggi dari politik karena politik hanya bagian dari kebudayaan. “Jadi seni itu lebih tinggi, begitu juga dengan budaya dalam arti yang luas. Jadi kalau politik itu bisa berbeda-beda pendapat, bisa berpecah belah, tapi kalau seni itu bisa menyatukan,” ujar Fadli.
Selain itu, Fadli juga mengaku akan terus melanjutkan kegiatan yang di nilai memiliki dampak positif tersebut. “Ya saya senang karena seperti tadi disampaikan ini bisa menjadi satu wadah untuk berhimpun, saling belajar dan juga saling memberi dukungan kalau ada yang terkena musibah atau bencana,” tambahnya.
Kedatangan pengurus Paski tersebut juga meminta kesediaan Fadli Zon selaku Penasehat Paski Jabar. “Saya merasa senang atas permintaan rekan-rekan Paski Jabar, yang meminta saya untuk kembali menjadi Penasehat di Paski Jabar. Saya juga mengucapkan selamat kepada Bang Komeng, yang terpilih lagi menjadi Ketua Paski Jawa Barat untuk periode kedua,” ujar Fadli.
Dia juga meminta Paski Jabar untuk membuat program yang bisa memajukan seniman komedi di Jabar. “Mudah-mudahan Paski Jabar nantinya dapat terus membuat program-program yang bisa memajukan seniman komedi di Jawa barat, serta ikut memajukan seni komedi di Indonesia. Bergabung dengan Paski menjadi satu silaturahmi tersendiri bagi saya, karena dapat membuat kita sering tertawa. Tertawa itu sehat, dan tertawa menjadi sesuatu yang sulit untuk kita dapatkan akhir-akhir ini,” pungkasnya. (esa)