JAKARTA – Ketua MPR Zulkifli Hasan mempersilahkan masyarakat datang unjuk rasa atau demo ke MPR jika ingin menyampaikan aspirasi demo itu adalah hak warga negara. Hanya saja kata Zulkifli, apa yang ingin disampaikan dalam unjuk rasa itu dengan jelas dengan tidak melakukan tindaka merusak dan anarkis.
“Bila diperlukan teman-teman (pengunjuk rasa) ingin menyampaikan aspirasi ke MPR silakan. MPR dengan tangan terbuka akan menerima dan menyampaikan pesan (para pengunjuk rasa) kepada pihak terkait,” kata Zulkifli Hasan di sela-sela kegiatan peduli lingkungan dan bakti sosial IARMI (Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia) di bantaran sungai Ciliwung di Jl. MT Haryono, Jakarta, Minggu (30/10).
Seperti diketahui, Front Pembela Islam dan puluhan ormas Islam akan mengadakan demo besar-besaran pada 4 Nopember 2016. Demo ini untuk menuntut penyelesaian secara hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Ahok terkait dengan ucapan soal Al Maidah ayat 51.
“Boleh saja demo karena diatur dalam undang-undang. Boleh-boleh saja kok asalkan pesannya sampai demonya tertib dan aman,” kata Zulkifli Hasan.
Demo, menurut Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan, merupakan salah satu cara menyampaikan aspirasi. “Demo kan memang diperbolehkan dalam menyampaikan aspirasi. Malah kalau mau datang ke MPR ya datang juga nggak apa-apa,” ujarnya.
Zulhas berpesan agar demo yang dilakukan tidak melampaui batas dan berujung pada bentrokan. “Paling penting adalah pendemo tertib dan tidak anarkis, sampaikan aspirasi dengan cara yang baik, sejuk dan santun,” jelasnya. (esa)
