HeadLine

KH Nasaruddin Umar Minta Umat Islam Tidak Berbuat Anarkis Saat Lakukan Demo

JAKARTA– Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar minta umat Islam yang melakukan demo di depan Istana Merdeka 4 November nanti agar tidak berbuat anarkis.

Bahkan senantiasa harus menjaga persatuan serta taat aturan.
“Jangan ada anarkisme, jangan merusak hal-hal yang tidak perlu. Jangan menimbulkan perpecahan,” ungkap Nasaruddin seperti berita yang diterima Parlementarian.com, Selasa (1/11).

Dia juga minta aparat keamanan tidak terpikir bahwa peserta demonstrasi tersebut seperti penjahat atau provokator. Apalagi di sana akan hadir tokoh dan ulama-ulama kharismatik dan terkemuka.

Nasaruddin memperoleh informasi bahwa beberapa ulama dan tokoh Islam akan ikut kegiatan tersebut, antara lain Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, mantan Ketua Umum Baznas KH Didin Hafidhuddin, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin, KH Abdullah Gymnastiar, Ustadz Yusuf Mansur, Ustadz Arifin Ilham, juga pimpinan dan beberapa anggota DPR.

Nasarudin yakin dengan adanya kepemimpinan dan bimbingan para ulama dari MUI, NU dan Muhammadiyah serta para tokoh lainnya, aksi itu akan berjalan lancar dan umat tidak terpancing kelompok tertentu yang ingin membenturkan Islam dengan kepentingan lainnya, terutama yang ingin memecah belah NKRI.

“Jangan sampai diprovokasi. Kalau tak diprovokasi pasti adem. Mereka melakukan niat luhur, kalau dihadapi berlebihan, mereka, para ulama yang santun itu, akan tersinggung.”

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini menilai, aksi demonstrasi ini merupakan bentuk dukungan umat Islam kepada pemerintah untuk melakukan tindakan terhadap upaya-upaya melecehkan agama Islam dan telah menyinggung perasaan umat.

“Hargai hak demokrasi setiap warga negara. Wajar bila kita yang mencintai Al Quran akan turun ke jalan untuk membelanya,” kata mantan Wakil Menteri Agama ini.

Ia memuji pernyataan Kapolri, Panglima TNI dan Kapolda Metro Jaya yang melarang anggotanya menggunakan senjata dalam mengamankan aksi itu.

Meski demikian, ia mengingatkan aparat kepolisian agar cermat dan super hati-hati dalam melakukan pengamanan karena aksi ini akan sulit dideteksi terkait potensi kemungkinan ditunggangi kelompok radikal.

“Sulit membaca situasinya karena kelompok moderat dan garis keras akan menyatu turun di jalan. Bahkan kelompok liberal juga akan turun. Artinya, aparat keamanan harus cermat dalam melakukan pengamanan, jangan sampai aparat salah mengambil tindakan,” kata dia.

Terkait dengan demontrasi dilakukan setelah shalat Jumat dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara, Nasaruddin menyatakan, tidak bisa melarang umat Islam datang ke masjid nasional itu.
Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak mau menjadikan Masjid Istiqlal sebagai panggung politik untuk siapa pun. “Masjid Istiqlal harusnya jadi oase spiritual, jangan kita diblok seolah-olah Masjid Istiqlal tempat berkumpul untuk merongrong pemerintah atau siapa pun,” demikian Nasaruddin Umar. (art)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top