JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menginginkan penerapan hukum itu dilakukan secara adil dan tidak ada diskriminatif. Namun dia melihat secara nyata, hukum juga menjadi alat kekuasaan, menjadi alat politik yang berbagai kasus sekarang ini masih belum jelas.
“Kita tentu harus menjunjung tinggi upaya penegakan hukum, tapi kita melihat dengan mata kepala dengan nyata bahwa penegakan hukum itu masih pilih kasih,” tegas Fadli Zon saat ditemui selesai Rapat Paripurna di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (28/10)
“Ini menurut saya sangat membahayakan kalau hukum sudah dijadikan alat permainan politik ini saya kira akan bisa menimbulkan kegaduhan dan mungkin bisa pembangkangan terhadap hukum oleh masa, itu terjadi di banyak negara,” kata politisi Gerindra itu.
Dia kasus Dahlan Iskan sebuah kasus yang sudah lama dan dinilainya cukup aneh karena kenapa kasus yang sudah lama itu baru diangkat-angkat sekarang. Saya kira perlu keadilan. Kalau memang salah ya harus dihukum, tetapi kalau kita lihat kenapa barus sekarang ini itu diangkat,” tegasnya.
Sementara ada, orang-orang atau sekelompok yang dianggap juga bersalah tetapi tidak di proses secara hukum, jadi itu namanya yang disebut pilih kasih. “Saya tidak ingin mencampuri proses hukum tetapi kasus tersebut sudah lebih dari 10 tahun tentu harus ada pertimbangan-pertimbangan yang untuk mengangkat hal tersebut,” ujarnya.
“Sementara ada orang yang jelas-jelas melanggar hukum tidak diproses, kemudian orang yang dianggap dulu sudah tidak ada masalah sekarang baru diproses,” kata Fadli Zon dengan nada prihatin. (esa)