Kesra

Tak Adil, 35 Persen Suara Menteri Dalam Pemilihan Rektor

ketua-pemuda-muhammadiyahJAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan beraudiensi dengan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, selain menjalin tali silaturrahmi, dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak membicarakan tentang acara Tanwir Pemuda Muhammadiyah yang akan diselenggarakan pada 27-30 November. “Menjalin tali silaturahmi, rencana akan adanya Sidang Tanwir Muhammadiyah November yang akan datang,” ujar Taufik, Kamis (27/10).

Audiensi yang diselenggarakan di Gedung Nusantara III DPR RI ini juga membahas tentang isu-isu terkini, yang paling menjadi sorotan adalah peran Menteri Riset dan Teknologi yang membawahi perguruan tinggi negeri dalam pemilihan rektor. Menurut Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, 35 persen suara menteri dalam pemilihan rektor tidak mencerminkan cara yang adil. “Kita melihat suara menteri 35 persen itu menjadi alat rente, yang memunculkan dugaan-dugaan kurupsi dan suap, itu kemudian merusak sistem di kampus,” keluh Dahnil.

Taufik pun menerima aspirasi tersebut, menurutnya masalah ini ada dalam kewenangan Komisi X DPR yang membidangi masalah pendidikan. Dia juga sepaham dengan Pemuda Muhammadiyah, bahwa pendidikan tidak selayaknya dimasuki unsur politik praktis.

Selain itu kedua belah pihak juga mendiskusikan masalah Undang-Undang Terorisme, Pemudah Muhammadiyah menyinggung tentang keterlibatan TNI dalam pemberantasan teroris. Menanggapi itu Taufik mengatakan, “prinsipnya kita ingin ke depan, jangan sampai ada salah prosedur dalam penanganan terorisme,” ujarnya.

Taufik juga menghimbau agar Pemuda Muhammadiyah berperan menjaga ukhuwah antar warga negara, sehingga terjalin hubungan yang sehat antar golongan. “Kepedulian kita tetap menjaga ukhuwah, antara pihak-pihak mayoritas mengayomi pihak-pihak minoritas,” ungkap Taufik. (chan)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top