JAKARTA– Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa tidak perlu diatur terlalu banyak. Biarkanlah para mahasiswa tersebut berkerasi karena kampus adalah tempat berkereasi dan kebebasan.
“Di kampus para mahasiswa boleh berbicara apa saja dan tidak boleh ditangkap kalau berbicara di kampus,” kata Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Odang membuka sosialisasi Empat Pilar MPR di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Sabtu (22/10).
Oesman Sapta yang merupakan senator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat tersebut mengatakan, kecuali di luar kampus mahasiswa ikut memainkan peran praktek politik yang bertentangan dengan undang-undang. “Itu ada aturannya,” Oesman Sapta yang akrab dengan panggilan OSO ini.
Seperti siaran pers Humas MPR RI yang diterima Parlementaria.com, di depan para mahasiswa itu, OSO yang pengusaha nasional dan politisi putera daerah Kalimantan Barat itu berbagi kiat dengan para mahasiswa. Mahasiswa harus 5S yakni strategi, struktur, skill, sistem dan speed and target.
“Anda harus punya sistem, jadi kalau sedikit salah jangan salahkan orang lain. Anda juga harus punya target ukuran keberhasilan untuk berapa lama kuliah. Mahasiswa harus memiliki pikiran dan perilaku yang baik. Mahasiswa itu paling sederhana pikirannya, tapi cerdas,” ujar dia.
Mahasiswa, jelas OSO, merupakan anak-anak intelek terpelajar.
“Kalau kelakuannya buruk, tidak intelek berbicaranya, tidak sopan kelakuannya, bisa dibilang bukan mahasiswa tetapi anak jalanan,” lanjut dia.
Diingatkan, mahasiswa harus memiliki karakter kepribadian dan mempunyai tingkat komunikasi yang tinggi. Dan, yang lebih penting, mahasiswa tidak menggunakan narkoba.
Sebagai calon intelektual, kata dia, mahasiswa harus menjauhi narkoba karena asing berlomba bagaimana menghancurkan generasi muda Indonesia dengan menyelundupkan narkoba untuk merubah mindset yang terdiri dari pancasila untuk menguasai negeri kita.
“Karena mereka tidak bisa menghajar Indonesia dari segi politik, keamanan dan ekonomi. Salah satu jalan untuk menghancurkan generasi muda Indonesia adalah dengan cara memasok narkoba. Jadi, kesulitan apa pun kita harus tetap bertahan,”
demikian oesman Sapta Odang. (art)