[JAKARTA] Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang terus dilakukan anggota MPR RI belakangan ini mendapat respon positif dari masyarakat. Itu dapat dibuktikan dengan panjangnya antrean kelompok atau golongan untuk mendapatkan kesempatan menyelenggarakan kegiatan ini.
Itu dikatakan Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Mahyudin sebelum membuka sosialisasi Empat Pilar MPR kepada anggota Kosgoro 1957 di Ruang Sidang Nusantara V Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (19/10).
“Yang antre untuk mendapatkan sosialisasi sudah panjang. Salah satunya Kosgoro pada hari ini mendapatkan sosialisasi yang sempat tertunda lama karena menunggu antrean yang cukup panjang,” wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur tersebut.
Dikatakan, latar belakang kegiatan sosialisasi ini, selain sesuai amanah UU No: 17/2014, juga didasari tantangan kebangsaan yang dihadapi bangsa baik dari dalam maupun luar negeri.
Tantangan itu antara lain lemahnya penghayatan dan pengamalan agama serta pemahaman yang sempit sehingga banyak bermumculan paham radikal yang mengajak orang menjadi teroris dan melakukan bom bunuh diri.
Dikatakan, anak bangsa harus menyadari Indonesia adalah negara dengan keragaman besar, misalnya dari segi agama. Karena perbedaan mendasar itu, jangan mencampuradukkan agama dan politik apalagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Jika urusan agama maka masing-masing berpedoman kepada agamanya. Tapi, kalau soal negara maka harus berpegang kepada Pancasila sebagai alat pemersatu,” demikian Mahyudin. (art)