JAKARTA– Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta Oedang mengatakan, Sail Selat Karimata 2016 menjadi momen penting untuk menggali potensi ekonomi Kalimantan Barat khususnya Kabupaten Kayong Utara.
Itu dikatakan Oesman Sapta disela-sela penyelenggaraan Sail Karimata seperti siaran pers Humas MPR RI, Sabtu (15/10). “Ini programnya pusat yang diusulkan daerah. Memang berebut daerah dalam mengusulkan program. Dan, karena keterbatasan pemerintah pusat, tidak semua usul daerah itu dapat dilaksanakan,” kata Oesman Sapta.
Jadi, kata dia, walau Sail Karimata itu program pusat untuk Kayong Utara. Namun, mampu mengangkat derajat provinsi Kalimantan Barat. “Belum tentu 30 tahun kemudian kita dapat giliran lagi,” kata dia.
Dia memandang pentingnya Sail Selat Karimata karena ‘banyak harta terpendam yang belum terungkap.’ “Mudah-mudahan kehadiran Sail Karimata ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat melalui Kabupaten Kayong Utara. Semua pihak harus berpartisipasi karena ini membawa nama kepentingan Kalbar.”
Oesman Sapta yang juga putera Sukadana, Kayong Utara mengatakan, alam wilayah itu kini sudah jauh lebih baik. “Anda lihat indahnya. Dulu Pantai Pulau Datok tidak seperti ini. Sekarang berubah menjadi 180 derajat.”
Dikatakan, banyak pembangunan menjelang Sail Karimata yang dipaksa didorong, dipercepat yang juga menumbuhkan lapangan kerja. “Di Sail Karimata itu, indahnya laut luar biasa. Makanya datang pelaut-pelaut dari mancanegara,” kata dia.
Soal infrastruktur, diakui di wilayah Kayong Utara masih buruk sehingga masih menbutuhkan dukungan pemerintah untuk pembangunannya.
“Memang infrastruktur belum bagus. Dukungan pemerintah pusat agak terlambat sehingga tidak tepat waktu pas acara puncak Sail Karimata senua siap.”
Dikatakan, tidak mungkin kabupaten ini berjalan tanpa dukungan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. “Ini kan barang-barang yang baru diciptakan, untuk mendorong pertumbuhan wisatawan dan sumber daya alam,” kata Oesman.
Karena itu, Sail Karimata menjadi momen yang bagus mempromosikan Kayong Utara. Tentu promosinya nggak seperti barang sudah jadi. Media juga tidak akan gampang mempromosikan kalau belum ada yg dapat dijual.
“Dengan adanya Sail Karimata ini pasti media cetak, online, elektronik, dia akan melihat signal2 itu yg dapat dijual, itu nanti merupakan bagian daripada promosi yg dilakukan oleh media,” demikian Oesman Sapta Odang. (art)