JAKARTA – Anggota Bundestag (parlemen) Jerman Thomas Gambke beserta delegasi parlemen Jerman lainnya berkunjung ke Gedung DPR, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (10/10). Mereka diterima Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP).
Pertemuan tersebut mendiskusikan peran legislatif di kedua negara. “Mereka tadi menanyakan bagaimana peran DPR dalam melakukan kontrol terhadap pemerintah, ini menarik sekali. Mereka juga ingin tahu apakah DPR dilengkapi staf ahli, karena bagi mereka itu penting dalam mendukung kinerja anggota DPR,” kata Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf usai pertemuan.
Selain diskusi tentang pemerintahan, BKSAP juga membicarakan kesamaan kedua negara. Menurut politisi F-Demokrat itu Indonesia dan Jerman memiliki banyak kesamaan. Kedua negara merupakan negara demokratis dan negara dengan perekonomian terbesar di regional masing-masing, Uni Eropa dan Asean.
Namun disayangkan, neraca perdagangan antar kedua negara mengalami tren penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012, neraca perdagangan terdapat US$7,2 miliar dan terus mengalami penurunan hingga US$6,1 miliar pada tahun 2015.
Ia menilai, Indonesia memiliki peranan penting sebagai negara yang berkontribusi 35 persen terhadap perekonomian ASEAN. “Kami berharap kita dapat lebih meningkatkan kerja sama, mengingat kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih,” lanjutnya.
Sebelumnya, BKSAP telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) dengan 49 parlemen negara sahabat untuk mendorong peningkatan hubungan persahabatann dan kerja sama di berbagai bidang melalui parlemen. Namun hingga saat ini, DPR RI dan Bundestag belum memiliki GKSB.
Untuk itu, BKSAP mendorong pembentukan GKSB ke depan. “Mereka akan membentuk sedikit grup tidak terlalu besar, 4-5 orang untuk setiap negara, kita sudah bahas tadi dan tentunya semua ini untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dan Jerman,” tandas Nurhayati. (chan)
