JAKARTA Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat untuk tidak percaya pada aliran-aliran sesat, seperti yang hangat diberitakan belakangan ini mengenai Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang memiliki Padepokan di Probolinggo, Jawa Timur.
“Sebagai umat beragama, kita jangan mudah percaya pada hal-hal yang tidak rasional,” kata Zulkifli usai menerima pimpinan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi) di ruang kerja Ketua MPR RI, Kompleks Gedung Parlemen, Selasa (4/10).
Zulkifli yang Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut meminta masyarakat untuk tidak percaya pada hal-hal yang terjadi secara cepat dan tidak melalui proses yang benar, seperti penggandaan uang.
“Kalau sudah begitu tanya ke tokoh masyarakat, tokoh agama, pemimpinnya. Kalau sudah aneh-aneh seperti yang terjadi di Probolinggo, laporkan saja kepada aparat keamanan terdekat. Kan ada polsek, polres atau Babinsa,” kata anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Dari Probolinggo, Jawa Timur dilaporkan, ribuan pengikut Padepokan Dimas Kanjeng Probolinggo pimpinan Taat Pribadi, mulai meninggalkan tenda-tenda padepokan di Dusun Cangkelek, Desa Wangkal, Gading, Probolinggo itu, Senin (3/10).
Menurut Camat Gading, Slamet Hariyanto, ada 86 orang yang masih bertahan dari 3.119 pengikut padepokan tersebut. Sedangkan Taat Pribadi sudah ditangkap aparat keamanan Jawa Timur dengan dugaan keterlibatan dalam perencanaan pembunuhan terhadap dua santrinya, yakni Abdul Gani dan Ismail Hidayat.
Dalam pembunuhan itu, Taat Pribadi disangka telah memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu untuk menghabisi Abdul Gani dan Ismail, karena kedua santrinya itu berencana membongkar mengenai penggandaan uang yang dilakukan sang guru.
Selain terlibat pembunuhan iAbdul Gani dan Ismailtu, Taat Pribadi juga terindikasi kasus penipuan dengan modus mampu menggandakan uang dengan jumlah korban hingga ribuan orang. (art)